Indonewsdaily.Com, Mojokerto — Pemerintah Kota Mojokerto menyambut positif inisiasi dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) seperti PKK, KKI dan Dharma Wanita yang mengandeng Relawan Dunia Eco Enzyme (RDEE) untuk mengkampanyekan gerakan penggunaan eco enzyme yang ramah lingkungan.
Untuk diketahui Relawan Dunia Eco Enzyme adalah sukarelawan global yang mempromosikan pembuatan dan penggunaan eco enzyme sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengubah sampah organik menjadi cairan serbaguna dengan berbagai manfaat. Gerakan ini bertujuan menyelamatkan bumi dengan cara hidup sehat dan selaras dengan alam melalui edukasi dan komunitas. RDEE secara aktif menyebarkan kesadaran melalui pelatihan dan komunitas di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam audensi yang dipimpin Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo yang dihadiri Kepala DLH, Dinsos dan Dinkes P2KB bersama Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mojokerto Dewi Ratnawati Gaguk Tri Prasetyo, bersama anggota dan RDEE, pada Rabu (19/11/2025), Pemkot akan mensupport gerakan RDEE.
“Ini sebuah produk yang memberikan manfaat untuk lingkungan dan pribadi masing-masing. Kita apresiasi dan kedepan akan memberikan support agar bisa dikenal luas oleh masyarakat,” kata Sekdakot Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo.
Lebih lanjut Gaguk mengatakan melalui dinas terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar membuat pelatihan pembuatan eco enzyme yang sangat bermanfaat bagi lingkungan dan kesehatan.
“Untuk DLH segera diagendakan ada pelatihan bagi masyarakat, sehingga masyarakat bisa mandiri membuat eco enzym. Sedangkan untuk DLH agar bisa memproduksi sendiri,” katanya.
Sementara itu, Ketua GOW Kota Mojokerto Dewi Ratnawati Gaguk Tri Prasetyo menjelaskan bersama RDEE telah mengagendakam kegiatan pada 22 Desember yang bertepatan dengan hari Ibu melakukan penyemprotan eco enzyme di TPA Randegan untuk mengurangi bau sampah.
“Harapan kita ada sinergi antara GOW, RDEE dan Pemkot Mojokerto pada kegiatan tersebut. Eco enzyme ini sangat efektif mengurangi bau. Selain itu eco enzyme banyak manfaatnya untuk kebutuhan rumah tangga,” tuturnya.
Sementara itu Plt Kepala DLH, Ikromul Yasak mengatakan pihaknya meminta RDEE untuk menularkan ilmu pembuatan eco enzyme kepada bank sampah dan TPST agar masyarakat semakin mengenal manfaat eco enzyme.
“Dari penjelasan RDEE, sebenarnya eco enzyme sangat dibutuhkan di TPA untuk menghilangkan bau. Agar bisa memproduksi sendiri kita minta RDEE membagi ilmunya,” pintanya.
Untuk diketahui Eco enzyme adalah cairan yang dibuat dari fermentasi sampah organik (kulit buah, sisa sayuran) dan gula selama sekitar 3 bulan.
Manfaat:
Pembersih serbaguna: Dapat digunakan sebagai pembersih lantai, udara, pencuci pakaian, cuci piring, sabun mandi, hingga disinfektan.
Pertanian: Berfungsi sebagai pupuk alami dan pestisida untuk menyuburkan tanaman.
Kesehatan: Memiliki manfaat untuk kesehatan kulit, seperti mengobati eksim dan jerawat.








