Menjadi Skooci di Tengah Gegap Gempita Kopi Kekinian

Dua perempuan muda pemilik kedai kopi Skooci yaitu Prila Widyanisa (kanan), Dalilah Naja (kiri).

Indonewsdaily.com, Malang – Minum kopi sudah menjadi budaya bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal di kawasan Malang Raya. Entah itu yang masih mempertahankan tradisi dengan menyeduh kopi hitam tubruk, atau yang mulai bergeser dengan ngopi dengan varian kekinian dengan berbagai macam pilihan rasa. Tapi semua selera itu dipersatukan karena sama-sama suka Kopi, dan tiada hari tanpa menyeduh kopi.

Mulai merebaknya kopi kekinian di berbagai sudut kawasan Malang Raya, mau tidak mau dan juga harus diakui sebagai salah satu sarana agar ngopi juga bisa menjangkau berbagai kalangan, seperti yang tak suka jika kopi hanya disajikan dengan warna hitam pekat, masih bisa diakomodir dengan berbagai macam pilihan lain, atau bagi yang tak suka dengan pahitnya kopi, bisa juga dikombinasikan dengan cita rasa lainnya, yang penting bisa menikmati cita rasa kopi.

Salah satu Kopi Kekinian yang mengakomodir selera dari orang-orang yang berbeda-beda tetapi dipersatukan atas dasar kopi adalah kedai kopi Skooci yang digawangi oleh dua perempuan muda asli Malang yaitu Prila Widyanisa, dan Dalilah Naja. Kedai kopi yang mulai beroperasi sejak 18 Oktober 2019 ini menawarkan berbagai macam varian kopi yang tentunya selalu up to date dengan berbagai menu yang disajikan.

Salah satu outlet kedai kopi Skooci.

“Saat mau membuka kedai kopi ini, kami tidak main-main perihal nama karena nama adalah sebuah doa dan harapan. Penamaan Skooci ini juga diambil dari filosofi kapal sekoci yang menjadi bagian dalam sebuah kapal besar dan berfungsi sebagai penyelemat jika terjadi masalah pada kapal besar. Maka nama skooci ini diambil, dan dimaknai sebagai sesuatu yang kecil dan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang,” jelas Prila sapaan akrab dari Prila Widyanisa saat mengenang awal-awal merintis kedai kopi Skooci.

Demi mengakomodir selera banyak orang itu, Skooci menawarkan sekitar 30 menu agar mampu menjadi jawaban bagi para pecinta kopi, maupun baru yang mencoba-coba untuk menjadi penikmat kopi. Hal itu diamini oleh Prila, baginya banyaknya varian kopi ini juga bisa menjadi jembatan bagi orang-orang yang mau menjadi pencinta kopi atau yang hanya menjadi penikmat kopi saja.

“Sampai sekarang ini ada sekitar 30 menu yang bisa dibagi menjadi tiga jenis yaitu coffee addict, milk lovers, dan fresk drink. Jadi para pelanggan Skooci bisa mendapatkan banyak pilihan sesuai dengan selera yang disukainya,” imbuh perempuan yang lahir di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang ini.

Prila menggarisbawahi, semua menu yang disajikan di Skooci adalah menu special, karena mampu mengakomodir selera dan preferensinya masing-masing orang. Misalnya saja bagi orang yang sudah candu akan citarasa kopi bisa memilih menu coffee addict, begitupula jika orang yang menyukai menu dari varian susu, bisa memilih milk lovers.

Selain menyediakan menu yang variatif untuk mengakomodir selera banyak orang, kedai kopi Skooci juga menawarkan keunggulan lainnya yaitu harganya masih ramah dikantong, bahkan untuk kantong yang mulai menipis di akhir bulan sekalipun, masih bisa diakomodir. “Prinsipnya kan sesuai dengan namanya untuk memberikan manfaat bagi orang banyak, makanya kita menawarkan dengan harga mulai dari 5 ribu rupiah, jadi masih ramah dikantong, dan juga mampu dibeli oleh anak-anak juga,” tanggap Prila.

Tak hanya mampu mengakomodir selera banyak orang dan harga yang bersahabat dengan kantong, kedai kopi Skooci juga selalu mengutamakan kepuasaan pelanggan, bahkan mengakomodir masukan, kritik, dan saran yang diberikan oleh pelanggan agar menjadikan kedai kopi Skooci bisa menjadi lebih baik lagi.

“Kepuasan pelanggan kan nomor satu, makanya jika ada pelanggan merasa masih ada kekurangan dalam penyajian varian minuman dari kedai kopi Skooci, kami selalu dengarkan, dan akomodir, yang paling penting kan tujuannya adalah untuk kebaikan bersama antara kedai kopi Skooci dengan para pelanggannya,” jelas Dalilah panggilan akrab Dalilah Naja yang menjadi pemilik kedi kopi Skooci bersama Prila.

Dalam rangka memudahkan pelanggan dalam, kedai kopi Skooci juga sudah merambah ke marketplace seperti di Shopeefood, Gofood, dan Grabbfood. Tapi tenang, bagi pelanggan yang mau datang ke lokasi juga masih tetap bisa dilakukan baik itu dengan Dine in, maupun take away.

“Konsep kedai kopi Skooci ini kan menggunakan booth container, jadinya lebih minimalis tapi tetap mengakomodir pelanggan yang mau datang langsung ke lokasi-lokasi kedai. Sampai saat ini kedai-kedai Skooci sudah ada di beberapa tempat seperti di Turen yang berlokasi di Jalan Stadion Barat Nomor 20, kemudian di depan Indomaret  Hos Cokro Blayu, selanjutnya ada di seberang masjid besar Bululawang, ada juga di jalan raya Suropati, Bululawang, terus ada di depan kantor camat Gondanglegi, ada juga di depan balai desa Wajak, dan di depan indomaret Tawangsari, Ketawang. Jadi banyak pilihan lokasinya, tinggal pilih yang paling dekat saja,” tutup Dalilah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *