MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur Laksanakan Diklat Kaderisasi Madya di Kota Malang

Peserta saat mengikuti agenda kegiatan diklat di hari kedua. (15/7/2023)

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Selama 3 hari para peserta diklat ditempa oleh instruktur dari TNI hal tersebut di mulai pada tanggal 14 hingga tanggal 16 juli 2023,selain itu peserta juga mendapatkan materi dari narsum senior Pemuda Pancasila.

Adapun materi-materi yang di berikan adalah mengenai organisasi Pemuda Pancasila langsung dari bidang kaderisasi Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila.

Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Cabang (P2C)-III dengan mengambil lokasi diklat di Rindam V Brawijaya Kota Malang.

Organisasi kemasyarakatan yang telah berumur 63 tahun ini menggelar diklat kaderisasi dengan tujuan untuk menyiapkan generasi muda yang mampu aktif dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan ikut serta dalam memajukan pembangunan bangsa.

Di hari pertama ratusan kader-kader Pemuda Pancasila dari beberapa daerah di Jawa Timur langsung digembleng oleh instruktur dari anggota TNI. Latihan baris-berbaris serta upacara pembukaan dipimpin langsung oleh inspektur upacara Komandan Dodik Bela Negara Rindam V Brawijaya, Letnan Kolonel Dr. Abdul Rahma, M.si.

Letkol Dr. Abdul Rahman saat menjadi inspektur upacara mengatakan bahwa dalam pelatihan kali ini peserta akan mendapatkan materi latihan yang disesuaikan dengan sasaran yang akan dicapai.

“Karena waktu yang hanya tiga hari dan cukup singkat maka saya berharap seluruh materi yang diberikan oleh pelatih dan pembina dapat diserap, dipahami dan dimengerti oleh seluruh peserta dengan harapan nantinya dapat memberikan manfaat dalam peningkatan kesadaran bela negara,” ucapnya.

Komandan Dodik Bela Negara Rindam V Brawijaya juga berpesan bahwa di era globalisasi membawa peluang yang menguntungkan juga bisa membawa dampak negatif yang sangat merugikan diantaranya perubahan pola pikir dan perilaku sebagai generasi penerus bangsa.

“Ancaman narkoba, pergaulan bebas, radikalisme, terorisme dan beragam bentuk tindak kekerasan ilegal lainnya tampak didepan mata. Nilai-nilai baru yang mengedepankan kebebasan, individualisme, materialisme juga sudah semakin merasuki pikiran dan perilaku sebagian besar generasi bangsa yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yaitu Pancasila,” tambahnya.

Mengakhiri pesan kepada para peserta diklat dan kaderisasi Pemuda Pancasila, Letkol Dr. Abdul Rahman menyampaikan bahwa jadikan kegiatan kepelatihan sebagai wadah untuk menempa diri untuk menjadi pribadi yang kuat secara fisik dan mental sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Ditambahkan juga olehnya bahwa diklat ini juga bertujuan untuk meningkatkan integritas pribadi sebagai warga negara yang mempunyai jiwa patriotik, semangat juang pantang menyerah, serta kedisiplinan dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa.

Sementara itu Ketua Bidang Kaderisasi MPN Ormas Pemuda Pancasila Yahya Abdul Habib, SE mengucapkan apresiasi kepada MPW Jawa Timur yang telah mampu menjalankan diklat kaderisasi kualifikasi madya di Kota malang yang diselenggarakan oleh P2C-III.

“ini merupakan langkah nyata MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur dalam rangka menjalankan perintah AD/ART dan organisasi bahwa pengurus harus ikut diklat,” katanya.

Disampaikan juga bahwa pesan Ketua Umum Pemuda Pancasila bahwa syarat mutlak untuk menjadi pengurus.

“Saya mengapresiasi juga kepada mitra kita Rindam V Brawijaya bahwa kita berharap bisa mencetak kader-kader yang jadi ujung tombak dalam rangka membumikan pancasila. Itu juga bagian misi besar Pemuda Pancasila, karena kita tahu saat ini distorsi terhadap ideologi Pancasila kian gencar,” tambahnya.

Ditambahkan juga oleh Yahya Abdul Habib, pelatihan kaderisasi di P2C-III MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur ini merupakan role model yang akan menjadi contoh baik.

“MPN Pemuda Pancasila juga menyiapkan diklat yang awalnya hanya sebagai keinginan untuk berubah menjadi kebutuhan karena harapannya Pemuda Pancasila tidak hanya menjadi organisasi kemasyarakatan berbasis massa tetapi organisasi kader yang memiliki rasa nasionalisme diatas rata-rata,” tutupnya. (15/7/2023). (windu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *