Warga Keberatan Jika Hotel Radho Dijadikan Tempat Pemulihan Pasien Covid-19

Indonewsdaily.com, Malang- Rencana Hotel Syariah Radho Suites yang akan dijadikan tempat pemulihan pasien covid-19 mendapat tanggapan pro dan kontra warga sekitar.

Camat Klojen, Heru Sunarto menyampaikan dalam rapat koordinasi terkait rencana akan di gunakannya Hotel Radho sebagai tempat isoman. Dalam rapat koordinasi yang bertempat di Balai RW 4 Jl. Kawi No 1 Kel. bareng Kec. Klojen Kota Malang, pihak kecamatan juga menghadirkan warga sekitar hotel.

“Kita junjung nilai-nilai kemanusian, dan menjadi tugas kita bersama. Kita saat ini adalah bela negara dengan membantu saudara kita yang terpapar covid-19 dan telah terjadi kesalahan informasi bahwa Hotel rado bukan tempat perawatan, namun adalah tempat pemulihan,” jelas camat Heru Sunarto, Jumat (23/7/2021).

Menurutnya Kota malang masih menjadi Zona Merah, masih banyak peningkatan kasus Covid-19 setiap hari di Kota Malang. Mereka yang terpapar harus menjalani beberapa tahap penyembuhan antara lain Isolasi di rumah, dengan ketentuan rumah memenui syarat antara jumlah terpapar dengan luar kediaman.

“Namun banyak yang luput dari pembinaan dikarenakan pasien tidak memberitahukan kepada warga sekitar atau RT atau RW,” imbuhnya.

Selanjutnya pilihan lain yakni menjalani masa karantina di Save house atau karantina dengan beberapa persyaratan dengan pantauan dari ahli gisi dan dokter spesialis, dan nanti akan dikeluarkan surat selesai masa karantina.

“Antrian yang ada di Save house adalah 95 dan sudah penuh, dan masih banyak antrian untuk menempati save house. Nantinya di harapkan untuk warga yg hampir menylesaikan masa karantina akan dipindahkan ke tempat pemulihan sehingga antrian bisa menempati save house dan mendapat perawatan” ujar Kandinkes Kota Malang, dr. Khusnul Muarif yang turut hadir.

Sementara dr Samsul selaku penanggung jawab save house covid-19 di BPSDM menjelaskan, isolasi pemulihan
bagi warga terpapar corona akan di buka 28 Juni mendatang. Bahakan, ruang save house tidak pernah mengalami kekosongan, untuk hari ini tambahnya sudah ada inden tempat 90 orang, dan banyak yang menunggu untuk menjalani isolasi mandiri.

“Dan ada tiga katagori warga yang menjalani yaitu OTG 10 hari, gejala ringan selama 13 hari dan sedang hingga berat selama 14 hari,” jelasnya.

Untuk beberapa orang akan disentralisai di Jl kawi, begitu ada tempat akan diterima di BPSDM, apabila sudah menjalani 10 hari yang bersangkutan bisa pindah ke Hotel Radho, pada saat perpindahan pun tidak menggunakan mobil ambulance. Tiba di baseman dan masuk ke kamar melalui baseman.

“Orang yg terpapar tidak akan pernah keluar dari Hotel. Selama menjalani isolasi.
Perawatan sama dengan di BPSDM dengan protokol kesehatan,” jelas dr Samsul.

Sementara Arifin Ketua RT 06 yang ikut dalam rapat koordinasi menyampaikan terkait informasi hotel radho menjadi bagian dari Isoman. Ia mewakili warga memohon pertimbangan sekomperhensif mungkin, dikarenakan banyak aktifitas, mulai jualan, anak anak dan hilir mudik warga.

“Warga saja apabila menemui ataupun menerima tamu ada aturan yang ditentukan dari pemerintah, mulai dari menjaga jarak, jam 8 tutup. Namun ini kok saat ini malah Hotel Radho yang akan dipergunakan sebagai tempat isolasi mandiri,” kata Arifin.

Ditambahkan Arifin, pihaknya mendukung program pemerintah, namun kondisi di warga menolak. Ia menegaksan jika warga telah melakukan semua program pemerintah dengan mandiri.

“Silahkan perwakilan pemerintah langsung bicara dengan warga kami, kenapa harus di pusatkan di hotel ini. Di asoka milik UM itu kosong, tolong untuk save house di bagi ke wilayah lain,” tegasnya.

“Bagaimana limbah dan ipal? Untuk limbah cair bagaimana? Tolong kami di bantu jangan kami Ketua RT dan RW di benturkan dengan warga,” keluhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *