Indonewsdaily.com, Kota Malang- Jenni Karmila Santi, mahasiswi Program Studi Hukum Ekonomi Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, kembali mengharumkan nama kampus setelah meraih predikat Winner atau Pemenang Utama Duta Kebudayaan Indonesia 2025. Penghargaan nasional itu ia dapatkan pada malam final yang digelar di Gedung Kisam bin Djiun, Jakarta Timur, Jumat (17/10/2025).
Dalam ajang yang mempertemukan 110 finalis dari berbagai provinsi, Jenni tampil mencuri perhatian berkat kekuatan advokasinya yang menggabungkan unsur budaya, nilai agama, dan penguatan kepercayaan diri bagi generasi muda. Ia melewati proses seleksi berlapis mulai dari tingkat daerah, masa karantina, hingga penilaian akhir oleh juri dari bidang kebudayaan dan komunikasi.
Jenni menceritakan bahwa langkahnya dimulai dari pemilihan delegasi Jawa Timur sebelum kemudian memasuki tahap pelatihan intensif.
“Setelah terpilih sebagai delegasi, saya mengikuti berbagai pelatihan seperti catwalk dan persiapan presentasi advokasi untuk penilaian nasional,” tuturnya.
Selain meraih gelar utama, Jenni juga membawa pulang tiga penghargaan tambahan: Best Advocacy, Duta Berbakat, dan Best Video Profil. Deretan prestasi tersebut memperkuat posisinya sebagai peserta paling unggul dari sisi gagasan, penampilan, hingga kemampuan komunikasi digital.
Konsep advokasi berjudul Confidence Through Culture menjadi alasan ia dinobatkan sebagai Best Advocacy. Advokasi tersebut menekankan bahwa budaya dapat menjadi medium efektif untuk membangun rasa percaya diri, bukan sekadar tradisi yang dilestarikan secara formal.
Sementara itu, penghargaan Duta Berbakat ia raih melalui penampilan tari topeng malangan.
“Saya memilih tari topeng malangan karena karakternya tegas dan gagah, berbeda dengan banyak tarian yang lembut,” jelas Jenni, mahasiswi asal Bululawang, Kabupaten Malang.
Untuk memperdalam gerakan tari, ia terlebih dahulu berlatih di sebuah sanggar seni di Kota Malang sebelum melanjutkan latihan mandiri di rumah. Tantangan terbesar datang dari penguasaan ritme yang hanya mengandalkan tempo suara kerincing kaki penari tanpa instrumen pengiring lain.
Kerja kerasnya juga terlihat pada proses pembuatan video profil yang kemudian terpilih sebagai Best Video Profil. Jenni mengaku sempat mengalami kesulitan menentukan konsep hingga akhirnya bekerja sama dengan temannya yang sedang mengembangkan bisnis videografi.
“Syuting dilakukan setengah hari di Petirtaan Ngawonggo Tajinan, Bululawang. Kami menyesuaikan kondisi lapangan sebisa mungkin,” ungkapnya.
Namun, proses pengambilan gambar tidak berjalan mulus. Jenni sempat kelelahan karena harus mengulang tarian berulang kali.
“Durasi tarinya sekitar empat menit. Kalau salah sedikit di akhir, saya harus mulai dari awal. Setelah beberapa kali take dan merasa capek, saya putuskan penampilan terakhir harus maksimal, meski ada bagian yang saya tutupi dengan improvisasi,” kenangnya.
Dengan kemenangan tersebut, Jenni Karmila Santi resmi mengemban amanah sebagai Duta Kebudayaan Indonesia 2025 untuk masa bakti dua tahun. Ia akan terlibat dalam berbagai agenda kebudayaan, baik di tingkat nasional maupun internasional, sebagai representasi generasi muda Indonesia.








