GMNI Kecam Gaya Hidup Mewah Legislator Asal Brebes di tengah Brebes Jadi Kantong Kemiskinan di Jateng

Ketua DPC GMNI Brebes, Faizal Ramadhan.

Indonewsdaily.com, Brebes – Beredar gaya hidup mewah legislator asal Brebes, Paramitha Widya Kusuma yang kerap pamer liburan ke luar negeri di hampir setiap bulannya. Paramitha Widya Kusuma adalah anggota DPR RI Dapil Jateng IX yang terdiri dari Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal. Paramitha dalam akun media sosialnya kerap pamer gaya hidup mewah dengan seringkali berlibur di lua negeri. Padahal Kabupaten Brebes yang merupakan salah satu wilayah dapilnya menjadi salah satu Kabupaten yang kerap juara angka kemiskinan ekstrem tertinggi. Berdasarkan data, sebanyak 17,43 persen atau sekitar 314.950 warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dari total 1,9 juta jiwa masuk kategori masyarakat miskin. Dari jumlah warga miskin tersebut, 197.520 jiwa masuk kategori miskin ekstrem.

Menanggapi hal ini, Ketua DPC GMNI Brebes Faizal Ramadhan mengecam perilaku pejabat demikian, khususnya apabila pamer kemewahan dilakukan oleh pejabat-pejabat di Brebes dari level manapun. Pasalnya banyak masyarakat Brebes hidup dibawah garis kemiskinan, dan bahkan beberapa desa di kabupaten Brebes mendapatkan predikat miskin ekstrim.

”Kami sangat menyayangkan perilaku pejabat yang pamer gaya hidup mewah, apalagi dia berasal dari partai yang memperjuangkan wong cilik yakni PDI Perjuangan. Partai yang memperjuangkan gagasan Marhaenisme bung Karno. Tentu bergaya hidup mewah ditengah kemiskinan rakyat tidak mencerminkan ideologi partai wong cilik. Selain merusak citra partai, hal tersebut mencerminkan bahwa seorang legislator tersebut tidak memahami ideologi partai. Padahal Ibu Megawati Soekarno Putri Ketua Umum PDI Perjuangan sudah menyampaikan bahwa kader PDI Perjuangan harus bonding dengan rakyat, menyatu dengan rakyat di akar rumput. Namun perilaku pamer gaya hidup mewah bukti bahwa kader tersebut semakin jauh dari kehidupan rakyat yang masih hidup miskin dan papa sengsara.” ungkap Faizal.

Di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi, lebih elok apabila semua pihak bergotong royong agar kondisi ekonomi segera lebih membaik. Sebagaimana data Badan Pusat Statistik kemisikinan di Kabupaten Brebes pada tahun 2020 meningkat sebesar 0,81 persen dari 16,22 persen menjadi 17,03 persen. Peningkatan ini terjadi akibat pandemi Covid-19, dan secara berangsur terus ditekan agar tidak kembali meningkat.

“Jangan sampai Pejabat negara melakukan hal yang tidak etis mempertontonkan kekayaan dan gaya hidup hedon ditengah masyarakat yang masih mengalami kesusahan. Pejabat negara harus memiliki moralitas dan sensitivitas sosial yang tinggi sebagai pejabat publik yang digaji dari pajak rakyat.” tutur Faizal.

Jika terjadi di Brebes, itu sangat menghina masyarakat Brebes ditengah kemiskinan ekstrem dan tentu akan menimbulkan publik distrust terhadap pejabat dan pemerintah. Pasalnya, amanat konstitusi adalah memastikan kesejahteraan umum, bukan memastikan kesejahteraan perut dan gaya hidup pejabat. Sambungnya.

Perilaku pamer gaya hidup mewah pejabat seperti sudah menjadi trend, kemewahan tidak hanya dengan memamerkan koleksi barang mewah semata, tetapi rutinitas liburan ke luar negeri dan makan makanan mewah juga sering menjadi pemandangan yang tidak elok di hadapan publik. Fenomena seperti itu menjangkit hampir di banyak diri pejabat diberbagai macam level.

“Kita sering sekali melihat bagaimana pejabat memamerkan kemewahannya liburan di luar negeri, makanan mewah, dan lain sebagainya hal ini tentu sangat mengganggu. Khususnya bagi masyarakat Brebes, dalam kesulitan hidup harus pasrah menerima suguhan pameran kemewahan pejabat yang dipilihnya.” ungkap Faizal.

Ke depan, otoritas berwenang harus secara serius melakukan pengawasan. Begitu juga publik, dalam hal ini masyarakat harus juga turut memberikan teguran kepada pejabat-pejabat yang tidak memiliki sensitivitas sosial tersebut. Tutup Faizal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *