Baru Dilauncing Kini Kampung Pecinan Bergolak, Pemilik Usaha Mengaku Dirugikan

 

 

 

 

Foto: RDP Komisi II dengan sejumlah pihak terkait kampung Pecinan

Indonewsdaily.com, Mojokerto — Warga di sekitar kuliner Kampung Pecinan yang berada di Jalan Karyawan Baru Kelurahan Sentanan mulai bergejolak dan resah dengan adanya kampung Pecinan. Warga yang mayoritas pemilik toko dan tempat usaha ini mengaku terganggu dengan tenda-tenda jualan milik UMKM. Pemilik tempat usaha mengaku jika omset usahanya turun drastis terutama dihari Sabtu Minggu atau berbarengan dengan aktifitas kampung Pecinan.

Keluh kesah pemilik usaha itu diungkapkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II bersama Lurah Sentanan, Camat Kranggan, Penanggungjawab Kampung Pecinan, Dishub dan Diskoperindag.

Harianto salah satu pemilik usaha di Jalan Karyawan baru mengatakan kampung Pecinan sejak dilauncing sebulan lalu, membuat penurunan omset usahanya mencapai 50 persen.

“Omset turun hampir separo terutama hari Sabtu Minggu,” katanya saat RDP, Senin (5/8/2024).

Lebih lanjut mantan ketua RW tersebut menyebut bahwa kampung Pecinan sudah tak sesuai dengan aturan main yang ada, selain lurah Sentanan yang tidak melibatkan warga saat proses pembentukan kampung Pecinan juga dianggap tidak melakukan kajian mendalam. Termasuk akibatnya mematikan dari toko yang sudah berjalan jauh sebelum adanya kampung Pecinan.

”Kami sama sekali tidak diajak ngomong, yang diundang hanya warga yang terlibat dalam UMKM. Jika sejak awal diajak rembug kemungkinan kita tolak. Memang lokasi di jalan Karyawan Baru tidak layak”, jelasnya.

Warga lainnya, Lina mempertanyakan apakah sudah ada kajian sebelum kampung Pecinan dibentuk, ia menyoal selain mematikan usaha yang ada, juga jika ada sesuatu dengan warga semisal ada orang sakit, atau kejadian tidak terduga lainya bagaimana cara mengatasinya.

“Jika akses keluar masuknya sangat susah bagaimana nanti jika ada warga yang sakit, atau terjadi kebakaran misalnya. Terus apa kajianya kenapa di jalan Karyawan baru yang di pilih,” katanya.

Lina menambahkan awal dilauncing hanya Sabtu dan Minggu, namun kini ada rencana sejak Jumat. Selain itu, tenda-tenda UMKM mulai didirikan sejak siang, sehingga membuat pembeli di sejumlah toko mengeluh.

“Belum lagi akses jalan ditutup, padahal ada puluhan toko yang tutup hingga malam hari. Ini sangat menganggu. Untuk itu, kita kembalikan solusinya kepada pemilik ide awal baiknya seperti apa,” terangnya.

Menanggapi keberatan warga, Lurah Sentanan, Fauzan Hadiyan Ichsan mengatakan kedepanya keluhan warga akan ditampung, dan akan menjadi evaluasi tersendiri karena Kampung Pecinan masih berjalan satu bulan sehingga butuh evaluasi agar tidak ada pihak yang dirugikan.

“Kedepanya kami mengundang tim untuk mengkaji persoalan kelayakan jalan, dan nantinya kami akan membuat berita acara yang disepakati bersama serta dipegang kedua belah pihak. Kita berniat baik, memang butuh evaluasi dan sosialisasi kepada semua pihak,” katanya.

Sementara itu, dalam RDP Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Deny Novianto menyarankan agar semua pihak berkomunikasi dengn pihak terkait sehingga menemukan solusi yang tepat dan tidak ada yang merasa dirugikan.

“Sebaiknya kampung Pecinan tidak merugikan pihak manapun bahkan kalo bisa menyenangkan semua pihak,” tutupnya.

Untuk diketahui, di Kampung Pecinan tercatat Kurang lebih ada 60 stand didirikan untuk menjajakan aneka kuliner. Mulai dari onde-onde yang merupakan jajanan khas Kota Mojokerto, sate babi, chinese food, makanan khas Jawa Timur seperti rawon dan pecel hingga minuman kekinian bahkan olahan daging bagi yang menjadi favorit etnis Tionghoa dapat ditemukan di sentra kuliner yang bertajuk Kampung Pecinan ini.

Untuk menemukan sentra kuliner baru ini, sangatlah mudah. Selain lokasinya yang sangat dekat dengan Kelenteng Hok Sian Kiong, begitu memasuki Jalan Karyawan baru, sepasang gapura kokoh berdiri pada masing masing ujung jalan menjadi gerbang masuk bagi para pengunjung Kampung Pecinan di Kota Mojokerto ini. Nuansa pecinan semakin khas dengan lampion merah yang menjadi hiasan sekaligus lampu penerang jalan. Rip

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *