indonewsdaily.com,Malang- 25 Desember 2025 – Di tengah hiruk pikuk industri pariwisata yang seringkali terfokus pada keuntungan ekonomi semata, New Wisata Wendit by Nicole muncul sebagai antitesis yang menyegarkan.
Terletak di Kabupaten Malang, destinasi ini tidak hanya menawarkan keindahan alam dan fasilitas rekreasi, tetapi juga berkomitmen kuat untuk melestarikan dan menghidupkan kembali budaya lokal.
Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah pagelaran seni Bantengan yang rutin digelar di area gerbang utama kawasan wisata.
Pagelaran Bantengan, sebuah seni pertunjukan tradisional yang kaya akan filosofi dan simbolisme, bukan sekadar menjadi tontonan hiburan bagi pengunjung. Lebih dari itu, ia menjadi representasi dari keterbukaan New Wisata Wendit terhadap keberagaman budaya Jawa Timur, serta upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai luhur tradisi dalam setiap aspek pengembangan kawasan wisata.
Menurut Dokter Hewan New Wisata Wendit by Nicole, Elvi Dwi Yunitasari pengembangan Wendit memang dirancang untuk menciptakan ruang publik yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. Baginya, pariwisata bukan sekadar aktivitas rekreasi, melainkan juga sarana pembelajaran sosial dan kultural.
“Kami memposisikan New Wisata Wendit bukan hanya sebagai tempat hiburan semata,” ujar Elvi dalam sebuah wawancara eksklusif.
“Kami ingin tempat ini menjadi ruang edukasi, di mana wisatawan tidak hanya berkunjung untuk bersenang-senang, tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kekayaan budaya lokal,” tambah Elvi
Sebagai kawasan heritage yang telah lama menjadi bagian dari identitas wilayah Kabupaten Malang, New Wisata Wendit berupaya menghadirkan pendekatan pengelolaan yang tidak hanya berfokus pada fasilitas modern, tetapi juga menghidupkan makna historis yang melekat pada kawasan tersebut.
Elvi menjelaskan bahwa pengelola mengoptimalkan status Wendit sebagai kawasan warisan budaya dengan menjadikannya sebagai “laboratorium budaya terbuka”. Konsep ini memberikan ruang bagi masyarakat, pelajar, hingga lembaga pendidikan untuk menjadikan Wendit sebagai sarana belajar di ruang nyata,” ungkapnya
“Peran kami lebih banyak menyentuh aspek edukasi,” jelasnya. “Ini adalah bentuk wisata terintegrasi. Pengunjung bisa menikmati suasana sekaligus memahami nilai tradisi yang kami jaga,” ucapnya
Salah satu aspek penting dari pendekatan pelestarian budaya di New Wisata Wendit adalah kolaborasi erat dengan komunitas seni dan budaya lokal.
Pengelola menyadari bahwa pelestarian budaya tidak bisa dilakukan secara eksklusif oleh pihak pengelola saja, melainkan membutuhkan partisipasi aktif dari para pelaku budaya itu sendiri.
Sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, pengelola New Wisata Wendit mengusung konsep pengelolaan berbasis kolaborasi. Berbagai komunitas seni, kelompok budaya, dan pelaku seni tradisional lokal dirangkul sebagai mitra dalam penyelenggaraan agenda pertunjukan.
Melalui pendekatan ini, pengelola ingin memastikan bahwa aktivitas seni budaya tidak hanya hadir sebagai atraksi, tetapi juga memberikan ruang representasi bagi seniman daerah.
“Kami memberikan ruang bagi para seniman untuk berekspresi secara langsung di dalam kawasan,” kata Candra.
“New Wisata Wendit memfasilitasi sarana pertunjukan yang dapat dinikmati wisatawan secara rutin,” tambahnya
Selain menjadi bagian dari daya tarik wisata, keberadaan ruang ekspresi tersebut diharapkan dapat membantu menjaga keberlangsungan regenerasi seniman muda serta memperluas minat masyarakat terhadap seni tradisi. Pentas Bantengan yang digelar di pintu gerbang utama kawasan menjadi salah satu wujud nyata komitmen tersebut.
Selain menyuguhkan pertunjukan khas masyarakat Jawa Timur, seni Bantengan juga menghadirkan nilai kebersamaan, kekuatan simbolik, dan filosofi spiritual yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Pertunjukan Bantengan tidak hanya dinikmati pengunjung sebagai hiburan visual, tetapi juga disertai pesan mengenai makna budaya yang terkandung di dalamnya. Kehadiran Bantengan menjadi cara bagi New Wisata Wendit untuk mengajak generasi muda mengenal kembali tradisi daerah. Bagi pengelola, pelestarian budaya tidak cukup hanya dengan menjaga bentuk fisiknya.
Nilai dan pesan di balik tradisi perlu terus diperkenalkan kepada masyarakat luas agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Dalam era globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan budaya yang deras, tantangan untuk melestarikan budaya lokal semakin besar. New Wisata Wendit menyadari hal ini, dan berupaya untuk menghadirkan pendekatan yang inovatif dan relevan dalam melestarikan budaya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan seni dan budaya lokal kepada khalayak yang lebih luas.
Melalui media sosial dan platform digital lainnya, New Wisata Wendit secara aktif membagikan konten-konten yang mengangkat seni, budaya, dan tradisi lokal.
Konten-konten ini tidak hanya ditujukan untuk menarik minat wisatawan, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya.
Kebeberapa tahun depan, New Wisata Wendit by Nicole akan terus menghadirkan beragam pagelaran seni tradisional sebagai agenda rutin kawasan wisata. Berbagai kesenian rakyat seperti tari-tarian daerah, pertunjukan musik tradisional, hingga atraksi khas lokal direncanakan menjadi bagian dari program unggulan wisata budaya.
Dengan pendekatan berkelanjutan ini, New Wisata Wendit menargetkan dapat menjadi jembatan penghubung antara wisatawan dan komunitas budaya lokal bukan hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai bagian dari proses pelestarian.
Candra menegaskan bahwa pengembangan wisata budaya merupakan upaya jangka panjang. Melalui integrasi antara rekreasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat, Wendit ingin tumbuh sebagai kawasan wisata yang memiliki karakter kuat sekaligus bernilai sosial.
New Wisata Wendit by Nicole berharap keberadaan program seni dan budaya dapat menghadirkan pengalaman wisata yang berbeda. Pengunjung tidak hanya disuguhi suasana alam dan fasilitas rekreasi, tetapi juga diajak menyelami kekayaan tradisi yang selama ini hidup bersama masyarakat sekitar. Dengan dukungan para pelaku seni, komunitas budaya, dan masyarakat setempat, Wendit perlahan membangun identitas sebagai destinasi wisata yang berpijak pada nilai heritage tempat rekreasi yang tetap menyatu dengan akar kebudayaan.
Melalui komitmen ini, New Wisata Wendit by Nicole tidak hanya hadir sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai ruang pelestarian budaya yang terbuka, inklusif, dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat serta generasi mendatang.(wok)














