Buntut Peretasan, PNIB Desak Menkominfo Mundur

Indonewsdaily.com, Surabaya – Sejak heboh munculnya peretasan melalui akun dengan nama Bjorka di media sosial, terutama di Twitter yang mengaku memiliki miliaran data pribadi dari masyarakat Indonesia, juga kabarnya dokumen negara, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) meminta Menkominfo Johnny G. Plate bertanggung jawab.

Ketua Umum PNIB AR.Waluyo Wasis Nugroho bahkan begitu geram dengan ketidakpahaman Menkominfo Johnny G. Plate soal pembobolan data ini. Bahkan ia tegas meminta Johnny G. Plate mundur dari Menkominfo jika memang tidak sanggup.

Pria yang jasa disapa Gus Waluyo itu menegaskan, ketidakmengertian Menkominfo nampak jelas dengan komentarnya yang menyarankan masyarakat untuk sering ganti password agar data pribadi tidak bocor.

“Padahal kebocoran data masyarakat tidak ada hubungannya dengan seringnya pergantian password akun pribadi,” ujar Gus Waluyo Kamis, (15/09/2022) melalui sambungan seluler.

Ia menilai, jika ada kebocoran itu maka yang pihak yang bertanggungjawab pertama adalah Kementerian Kominfo, pihak provider. Namun jika ada hacker, Kominfo harus bisa mengambil tindakan konkret.

“Pembobolan data ini jelas bukan karena masyarakat yang jarang mengganti password, melainkan memang ada kesengajaan dari pihak siapapun yang ingin mengambil keuntungan dari penjualan data masyarakat tersebut,” terangnya.

Menkominfo saat ini Jhonny G. Plate sangat menunjukkan ketidakpahamannya mengenai hal ini. Karena itu Gus Wal dengan tegas mengatakan, jika memang tidak sanggup diharap mundur atau direshuffle oleh Presiden.

“Menkominfo harusnya mundur sebelum direshuffle oleh Presiden,” tegasnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sendiri meminta penyelenggara sistem elektronik (PSE) lingkup privat untuk menjaga keamanan data konsumennya masing-masing. Sebab, potensi serangan siber tidak hanya menyasar sistem elektronik pemerintah, tetapi juga sistem elektronik PSE lingkup privat.

“Yang disampaikan Pak Menko (Polhukam) yang terkait dengan sistem elektronik pemerintah. Tapi saat ini saya ingin menyampaikan bahwa serangan serangan siber juga dilakukan terhadap sistem elektronik privat karena pada penyelenggara sistem elektronik privat agar betul betul memastikan keamanan keamanan data di sistemnya masing masing karena itu adalah kewajibannya,” kata Johnny dalam konferensi pers, Rabu (14/09/2022).

Johnny meminta PSE memastikan teknologinya terus di update dan ditingkatkan. Selain itu, PSE mesti memastikan tata kelola dan manajemen untuk mengantisipasi serangan siber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *