Disdikbud Kota Mojokerto Gencarkan Kantin Sehat di Sekolah

 

 

Foto: Plt. Kadis Dikbud Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo.

Indonewsdaily.com, Mojokerto — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Mojokerto meminta sekolah yang ada di kota Mojokerto memaksimalkan kantin sehat. Upaya ini dilakukan guna memastikan jajanan yang dibeli dan di konsumsi siswa dijamin lebih sehat dan higinis.

“Jika semua sekolahan yang ada di kota Mojokerto sudah tersedia kantin sehat dengan bangunan standart konsep adiwiyata, pengurus koperasi sekolahan yang mengelolanya bisa menentukan atau memilih jajanan yang bernutrisi dan lebih higinis, yang akan dibeli para pelajar di sekolah,” kata Plt Kadis Dikbud, Ruby Hartoyo.

Menurut Ruby selain agar makanan terjamin, kantin sehat juga untuk memenuhi kriteria sekolah adiwiyata. Karena kriteria masuk sekolah adiwiyata harus memiliki kantin sehat juga harus memenuhi dan menyiapkan 4 aspek Pokok seperti Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif dan Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.

“Semua sekolahan berharap menjadikan sekolah adiwiyata sesua 4 aspek tersebut, namun komponen dan standar sebagai Sekolah Adiwiyata terkadang masih belum maksimal dimiliki setiap sekolah di kota Mojokerto, khusnya terkendalan luas lahan sekolahan,” terangnya.

“Jika standart menuju sekolah adiwiyata sulit terpenuhi, setidaknya setiap sekolahan memprioritaskan adanya kantin sehat, karena dengan memilih jajanan yang bernutrisi dan lebih higinis mampu memenuhi kebutuhan gizi pada pelajar dengan jajanan yang dibelinya, juga membantu pemerintah guna memutus adanya anak yang stunting,” tukasnya.

Menurut Rubu upaya lembaga pendidikan mendukung penuntasan terkait stunting, prioritas utama perlunya kantin sehat utamanya lembaga PAUD terdiri (Play Group –TK), karena identik dengan kesukaan jajan anak usia disekolahan membeli dan menkonsumsi jenis jajanan yang kurang bernutrisi. Sedangkan sasaran prioritas SMP lebih untuk menjadi sekolah adiwiyata, karena sdm untuk siswa yang terlibat dan gurunya lebih mumpuni untuk mengelola 4 aspek yang terkait lingkungan.

“Jika disekolahan PAUD sudah ada kantin sehatnya, maka guru bisa mengarahkan mitra kerja kantin mengisi jenis jajanan yang dijual harus mengandung nutrisi disisi lain juga lebih higinis jika dibanding beli jajanan di PKL di luar sekolahan,”tambahnya.

“Kita fokus terlebih dahulu pada pembuatan kantin sehat pada lembaga pendidikan PAUD karena punya andil menuntaskan stunting. Jika sudah tuntas baru menyasar SD dan berlanjut pada SMP yang menyebar di kota Mojokerto,”tambah Ruby Hartoyo.

Menurut Kadis Dikbut, jika ada sekolahhan yang masih belum pahan hadirnya kantin sehat di sekolahan, bisa melakukan study tiru di sekolahan yang di kota Mojokerto, kemudian menyediakan disekolahan masing-masing dengan inovasi yang baru yang lebih baik dan berdampak bagi anak didik.

Keberadaan kantin sehat disekolahan yang sudah ada di kota Mojokerto, menyediakan jajanan pilihan yang benar-benar ada kandungan nutrisi (vitamin dan gizi). Sehingga mitra penjual jajanan disekolahan harus menyajikan barang jajanan dipastikan ada kandungan nutrisi, dengan dipantau para guru disekolahan.

“Bahkan cara pembeliannya pelajar tidak menggunakan uang tunai, melainkan dengan vocher kantin sekolah, yang menukarkan uang tunai dengan voucher di pengelola (koperasi)/TU sekolahan, sehingga ljajanan terjamin lebih higinis,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *