Herzaky Mahendra Putra Ajak Anak Muda Berperan Aktif Dalam Politik dan Isu Demokrasi di Indonesia

Herzaky Mahendra Putra Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat menjadi Narasumber Diskusi Politik Lembaga Pusat Kajian dan Studi Pemberdayaan Masyarakat (PKSPM) Kota Pontianak. Senin, (3/4/2023).

Indonewsdaily.com, Pontianak – Lembaga Pusat Kajian dan Studi Pemberdayaan Masyarakat (PKSPM) Kota Pontianak menggelar Diskusi Politik dengan tema “Anak Muda dan Demokrasi di Indonesia”.

Diskusi politik PKSPM tersebut berlangsung di Kedai Kopi Profesional Jalan Sultan Abdurrahman Kota Pontinak. Senin, (3/4/2023).

Dalam kegiatan diskusi politik ini, PKSPM Kota Pontianak menghadirkan tiga narasumber sebagai pemantik diskusi politik tersebut. Tiga narasumber diantaranya Herzaky Mahendra Putra, Tokoh Muda Nasional asal Kalimantan Barat yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat.

Dalam pemaparannya, Zaki sapaan akrab Politisi muda partai demokrat tersebut menyampaikan pentingnya anak muda untuk mellek politik. Ia mengajak anak muda agar berperan dan terlibat aktif dalam proses politik dan dumokrasi Indonesia.

“Anak muda sekrang harus mellek politik, bukan karena besarnya pemilih yang hampir 60 persen darintotal 190 juta pemilih di Indonesia di dominasi anak muda, akan tetapi pemuda saat ini memiliki sepirit, pemikiran yang kritis serta inovasi dan kreatif yang besar untuk kemajuan bangsa Indonesia.” Ujarnya.

Tak hanya itu. Koordinator Juru Bicara DPP Partai berlambang mersi tersebut berkata agar anak muda dan mahasiswa untuk terus mengembangkan pemikiran-pemikiran kritisnya. Ia menilai kritik-kritik yang disamaikan kalangan pemuda dan mahasiswa kepada pemerintah merupakan hal yang wajar dan positif dalam proses Demokrasi di Indonesia.

“Kami melihat kritik-kritik yang disampaikan oleh kawan-kawan pemuda dan mahasiswa kepada pemerintah dalam menyikapi berbagai persoalan sosial politik yang terjadi di Indonesia selama ini sangat positif.” Katanya.

Ia memaparkan hasil penelitian CSIS terbaru menunjukan masih ada 43 persen anak muda Indonesia takut melakukan kritik kepada pemerintah.

“Hasil penelitian CSIS terbaru menunjukan masih ada 43 persen anak muda Indonesia takut menyampaikan dan melakukan kritik kepada pemerintah.” Jelasnya.

Menyikapi hasil penelitian tersebut, Ia meminta agar pemerintah untuk tidak represif dan difensip membatasi kebebasan anak muda untuk mengepresikan diri dan menyampaikan pemikiran kritisnya.

“Berdasarkan hasil penelitian CSIS tersebut seharusnya pemerintah berbenah dan melakukan intropeksi, bukan malah represif dan difensip terhadap kritik-kritik yang disampaikan anak muda dan mahasiswa. Menjadi catatan pemerintah untuk berbenah dan introspeksi agar demokrasi Indonesia kedepan menjadi lebih baik.” Jelasnya.

Senada dengan pernyataan politisi muda tersebut. Ruhermansyah Pegiat Pemilu dan Demokrasi yang juga menjadi narasumber kegiatan diskusi politik tersebut menekankan pentingnya pendidikan dan edukasi politik kepada masyarakat khusunya anak muda.

Ia mengatakan pendidikan politik kepada masyarakat dan pemuda yang dilakukan oleh berbagai pihak lembaga dan organisasi serta partai politik tersebut menjadi sarana untuk mengajak anak muda agar melek dan tidak apatis terhadap dunia politik dan demokrasi di Indonesia.

“Pendidikan politik menjadi kunci dan penting dilakukan oleh berbagai pihak sebagai upaya penyadaran agar pemuda tidak apatis dan sadar tentang pentingnya peranan pemuda terlibat secara aktif dalam proses politik dan demokrasi Indonesia.” Ujarnya.

Membahas persoalan anak muda dan demokrasi di Indonesia, Herzaky Mahendra Putra Politisi Muda Partai Demokrat dan Ruhermansyah, Pegiat Pemilu dan Demokrasi yang menjadi narasumber diskusi politik tersebut sepakat pemilu yang dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka selama ini sejak 2004 sampai saat ini menjadi sistem pemilu yang baik untuk anak muda di Indonesia.

“Sistem proporsional terbuka menurut saya adalah sistem demokrasi sejati. Melalui sistem pemilu proporsional terbuka anak muda yang memiliki pemikiran kritis terhadap kondisi sosial politik dan berkomitmen serta berperan aktif dalam politik akan semakin matang dan dekat dengan masyarakat.” Ujar Herzaky.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *