Innalilahi…!! Ibu dan Anak Meninggal Dunia Dalam Kondisi Berpelukan Pasca Ketabrak Kereta Api Penataran Dhoho

Petugas Inafis Polres Malang saat identifikasi kedua korban.

Indonewsdaily.com, Malang – Seorang ibu bersama anaknya yang masih balita yang diketahui bernama Siti Aisyah (31) dan Firman Aziz Ramadhani (10 bulan) warga Jl. Ir. Sukarno Rt. 09/02 Ds. Jatiguwi Kec. Sumberpucung Kab. Malang, dikabarkan meninggal dunia pasca ketabrak Kereta Api Pentaran Dhoho No. Lokomotif : CC2018309 di Rel KA Ds. Jatiguwi Kec. Sumberpucung Kab. Malang KM 77+2, Minggu (13/2) pagi tadi.

Kapolsek Sumberpucung AKP Effendy Budi Wibowo berdasarkan keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP) menuturkan bahwa Minggu (13/2/2022) sekitar pukul 05.20 WIB saksi Mulyawanto yang berada dirumahnya di Desa Jatiguwi sedang persiapan berangkat ke Tulungagung. Namun saksi mendengar dibelakang rumahnya bahwa kereta api tersebut melintas dari arah Blitar ke Malang tahu-tahu berhenti.

“Kemudian saksi keluar rumah dan menuju rel KA, ternyata ada 2 orang tertabrak KA dan meninggal, tak berapa lama kemudian ada saksi lain yang datang ke TKP,” kata Effendy.

Setelah melihat TKP, korban diketahui ibu dan anak. Karena ketika melihat di TKP, Siti Aisyah terlihat masih menggendong anaknya yang masih berusia 10 bulan tersebut.

“Setelah petugas Polsek Sumberpucung dan INAFIS Polres Malang datang ke TKP dilakukan identifikasi dan diketahui korban adalah Siti Aisyah dan anaknya bernama Firman. Akhirnya korban dibawa ke RSSA Malang untuk dilakukan autopsi,” tutup Effendy.

Seperti informasi yang diterima Indonewsdaily com. Firman atau anak dari Siti Aisyah sejak Sabtu (12/2/2022) malam mengeluh dan menangis. Diketahui anak berusia 10 bulan itu mengalami gangguan pada pencernaan nya sejak lahir.

Suami Siti Aisyah, Jumawan (36) mengatakan bahwa pihaknya tidak ada masalah apapun dengan istrinya. Pria dua anak ini mengaku bahwa saat pagi hari mendapat kabar bahwa anaknya yang berusia 10 tahun bersama istrinya tidak ada dirumah.

“Saya tidur dengan anak pertama saya, jam 8 dikabari kalau anak (dan istri saya) tidak ada (meninggal). Kejadiannya ya dekat rumah,” kata Jumawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *