Inovasi Pasupati Puskesmas Kedundung, Solusi Tepat Turunkan Angka Stunting

Indonewsdaily.com, Mojokerto — Secara global Target prevalensi stunted atau status gizi pendek dan sangat pendek secara nasional berdasarkan Tinggi Badan Menurut Usia (TB/U) sebesar 18,4%. Di puskesmas Kedundung jumlah balita yang menderita stunted atau status gizi pendek dan sangat pendek sebanyak 47 balita (Data Sigizi tahun 2022).

Penyebab terjadinya kasus balita stunted secara langsung disebabkan karena rendahnya asupan makanan yang mengandung nutrisi yang cukup sejak 1000 Hari Pertama Kelahiran yakni dimulai sejak ibu mengandung sampai dengan balita berusia 2 tahun. Penyebab langsung balita stunted juga disebabkan karena infeksi penyakit diantaranya ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Atas ), Diare dan TB Anak .Jumlah kasus TB anak di Puskesmas Kedundung 14 kasus, kasus TB Anak dapat menyebabkan balita mengalami stunted.

PASUPATI adalah salah satu upaya penurunan angka stunting melalui kegiatan Pemantauan pertumbuhan berupa kegiatan pengukuran antropometri diantaranya Berat Badan, Tinggi Badan dan LILA ( Lingkar Lengan Atas) dengan menggunakan alat ukur yang standart. Juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan balita untuk mengetahui adanya red flag atau penyakit penyerta pada balita.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya penyakit Anemia, Kecacingan dan infeksi lainnya. Kegiatan PASUPATI selanjutnya adalah dilaksanakan screening TB Anak dengan pemeriksaan palpasi pada kelenjar getah bening dan pemeriksaan mantough tes.

Sasaran yang diambil pada kegiatan PASUPATI ini adalah balita stunted di wilayah Kelurahan Kedundung dan Kelurahan Gunung Gedangan. Sasaran yang diperiksa sebanyak 47 balita stunted 13 balita gizi kurang. Dari kegiatan PASUPATI ini dapat diketahui sebanyak 14 balita dari 47 balita stunted mengalami TB Anak sedangkan 33 balita stunted murni disebabkan karena rendahnya asupan nutrisi.

Harapannya dengan adanya kegiatan PASUPATI ini bisa ditemukan kasus stunted dan diketahui penyebabnya sehingga bisa diberikan terapi untuk meningkatkan derajad kesehatan, status gizi balita stunted sehingga pada akhirnya akan menurunkan kasus balita stunted di Puskesmas Kedundung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *