Joni Sudjatmoko: Head to head Sidoarjo Malang Belum Selesai

Ketua KONI Kota Malang joni Sudjatmoko (tengah baju putih) saat foto bersama pengurus KONI Kota Malang.

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Gelaran Porprov ke 8 di Sidoarjo telah usai,Hal ini menempatkan posisi peringkat ke 3 untuk kontingen Kota Malang. Dan ini perlu diapresiasi terkait perjuangan atlet Kota Malang yang telah menampilkan seluruh kemampuannya dalam ajang olah raga tingkat Provinsi tersebut.

Menurut Ketua KONI kota Malang R.Joni Sudjatmoko bahwa pihaknya telah berjuang keras dalam ajang olah raga Porprov ini meski hasilnya menempatkan kota Malang di peringkat ke tiga.

“Para atlet sudah maksimal dalam bertanding dan kita perlu apresiasi perjuangan mereka, Meski terjadi banyak nonteknis dilapangan,tapi mereka tetap semangat berjuang untuk kota Malang,” ungkapnya. (19/9/2023).

Disinggung Terkait peringkat kota Malang yang menduduki posisi ke 3 Joni menerangkan ada beberapa kendala.

“Kami akui persiapan kita kurang karena pertama kita ada pemilihan ketua Koni Kota Malang, Selanjutnya tersita lagi dengan bulan puasa serta libur Idul Fitri, Belum lagi saat itu kegiatan event olah raga di kota Malang yang senyap jadi mohon maaf apabila kita hanya sampai di peringkat 3, Insyaallah kita akan terus berbenah dan terus meningkatkan gairah atlet untuk berlatih sehingga Tahun 2025 nanti kita bisa berhasil meraih lagi prestasi yang baik,” ungkapnya.

Joni menambahkan bahwa Porprov ke 8 di Sidoarjo adalah belum final dan dianggap belum selesai.

“Dalam olah raga ada home and away,Kita kemarin sebagai tamu di Sidoarjo dan Tahun 2025 kita sebagai tuan rumah Porprov ke 9 yang akan di laksanakan di Malang Raya, Ini adalah sebagai bukti mana yang terbaik . Kita bisa kita lihat nanti, Selain itu kita akan tetap fokus terhadap atlet untuk terus neningkatkan perfornanya,” tegasnya.

Mengenai kesiapan sebagai tuan rumah Porprov jatim ke 9 Ia melakukan gerak cepat untuk berkoordinasi dengan tiga daerah Malang Raya.

“Sebagai tuan rumah kita akan mengusung konsep sport and tourism yakni kolaburasi olah raga dengan seni dan budaya, Sehingga nanti bisa semarak dan perekonomian di kota Malang bisa berjalan bagus,”katanya.

Selaras dengan itu Binpres (Bimbingan Prestasi) KONI Kota Malang Danny menjelaskan terkait kesiapan kontingen Kota Malang di tahun 2025 depan.

“Perlu di ketahui bahwa pada porprov ke VIII tahun ini, capaian kita 74 medali emas, melampaui perolehan medali emas, Kita sebelumnya (70 medali emas) artinya ada peningkatan. Sedangkan dari awal kita sudah mengetahui ada hambatan regulasi dimana cabor unggulan yang memperoleh 15 emas pada tahun sebelumnya. Untuk Porprov VIII ini tidak bisa lagi, maximal 4 emas dan sudah kita wujudkan. Artinya dari awal kita sudah kehilangan 11 emas. Kalau mau fair menghitung peningkatan ya kita meningkat 15 emas Porprov Tahun ini,” ungkapnya.

Danny menambahkan kenapa kontingen kota Malang di posisi ke 3.

“Kenapa peningkatan ini tidak diikuti juga bertahan di Runner up,evaluasi logis kami adalah pesaing kita Sidoarjo maju meninggalkan lainnya jauh lebih pesat, dari 61 emas menjadi 98 emas. Kenapa? Persiapannya sangat matang, kemudian mereka 1 tahun lebih dipersiapkan untuk moment Porprov VIII ini (dalam 2 tahun terakhir tidak ada pergantian ketua KONI). Selanjutnya
anggaran Sidoarjo yang fantastis menyambut Porprov VIII ini, informasinya mencapai 70 milyar, baik dana yang dilewatkan Dispora maupun KONI. Sidoarjo pada Porprov VII Sidoarjo sudah di posisi ke 3 menempel kota Malang, bahkan bila dikurangi 11 medali emas yang hilang dari awal di Porprov VIII untuk kota Malang (dari 70 emas menjadi 59 emas), kota Malang dibawah Sidoarjo,” tegasnya.

Danny menambahkan faktor lain yang bisa menjegal Kota Malang.

“Faktor Sidoarjo yang tuan rumah dan jumlah atlit yang ikut serta, jauh lebih besar Sidoarjo (900 atlit) dari pada Malang (674 atlit), Kemudian Persiapan KONI kota Malang yang sangat kurang, karena ada perhelatan pemilihan ketua KONI Malang yang baru dapat selesai dan bertugas kembali awal Pebruari 2023.Pada 1 bulan pertama konsolidasi kembali kubu kubuan yang terjadi di cabor karena ekses pilihan ketua KONI. Praktis hanya 4 bulan persiapan, selanjutnya Anggaran yang berkurang dari 18,5 miliar menjadi 10 miliar untuk tahun ini (untuk pembinaan, persiapan & pelaksanaan Porprov). Dengan kepemimpinan pak Joni sebagai ketua KONI kota Malang yang masih seumur jagung dengan anggaran 10M untuk pembinaan dan keberangkatan 49 cabor ke porprov dengan jumlah 674 atlet dan faktanya kami bisa membuktikan mendapatkan 74 medali emas
Target itu bukan janji, tapi kenyataan berdasarkan semangat & harapan. Sebuah team harus punya target untuk menyemangati titik yang dituju.
Ketika tidak tercapai, kalau mau dibahas itu evaluasinya secara logika untuk ke depan Tahun 2025 selaku tuan rumah yaitu Malang Raya.”

Danny menyampaikan harapannya untuk Kontingen Malang Tahun 2025 kedepan di saat Malang Raya sebagai tuan rumah.

“Masih ada masa berikutnya untuk diraih, karena masa tugas itu 5 tahun,
Dan target runner up Porprov VIII lebih kepada sebagai penyemangat cabor.
Di atas kertas pada Porprof VIII logikanya kita tidak sebanding sama tuan rumah Sidoarjo dengan pertimbangan logis diatas. Head to head Kota Malang dengan Sidoarjo belum selesai. Ketika Sidoarjo & kota Malang sama-sama away kota Malang menang. Ketika Sidoarjo home dan kota Malang away maka kalah (tapi masih ada peningkatan medali emas). Tahun 2025 kota Malang home dan Sidoarjo away, disitulah penentuannya. Semua harap bersabar,” tegasnya. (windu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *