Ketua Partai Perindo Kota Malang Memaknai Hari Pahlawan Dengan 4 Poin Refleksi

Indonewsdaily.com, Malang – Memaknai Hari Pahlawan pada 10 November, Ketua DPD Partai Perindo Kota Malang, Laily Fitriyah Liza Min Nelly, menguraikan 4 point refleksi penting.

“Ada 4 hal penting yang menjadi catatan Kami. Yakni pandemi, korupsi dan banjir, menjadi tantangan untuk segera disolusikan bersama. Namun pada sisi lain, alhamdulilah point keempat yang penting adalah telah bisa dibuat bibit Vaksin Merah Putih oleh Universitas Airlangga, yang bisa disebut sebagai Kado Terindah mengiringi Hari Pahlawan,” papar Ketua DPD Partai Perindo Kota Malang, Laily Fitriyah Liza Min Nelly, Rabu (10/11/2021).

Seperti diketahui, peringatan Hari Pahlawan menjadi moment sakral untuk bersama-sama melakukan refleksi pentingnya menghargai dan melestarikan jasa pahlawan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

“Peringatan Hari Pahlawan merupakan
momen suci melakukan refleksi guna menghargai dan melestarikan jasa pahlawan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,” tegas wanita yang juga pebisnis kuliner ini.

Dikatakannya, korupsi jelas perbuatan yang merugikan apalagi di musim pandemi ini, dimana semua prihatin dengan keadaan. Bahwa semangat pahlawan bangsa harus dipertahankan dan diwarisi generasi muda dalam bentuk kepedulian sosial kepada sesama dan lingkungan, demi menjaga NKRI.

Generasi muda harus memahami bagaimana pahlawan terdahulu berjuang melawan penjajah dan pengorbanannya sangat luar biasa.

“Setidaknya kita sekarang selain mengenang juga harus menghormati jasa-jasanya. Kado terindah bisa membuat bibit Vaksin Merah Putih karya anak bangsa, kita tentunya sangat bangga,” tuturnya.

Dikatakannya, peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 November di waktu silam tersebut tak lain merupakan tekad dan semangat dalam berkorban, baik jiwa maupun raga dari para patriot bangsa, untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia dari tangan penjajah.

“Semangat perjuangan tersebut masih relevan. Sampai kapanpun, bangsa Indonesia wajib menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Serta negara mesti mengubah nasib rakyat Indonesia untuk semakin maju, makmur dan mendapatkan keadilan,” paparnya.

“Kemudian, hak-hak asasi manusia dan warga negara mesti dilindungi sehingga bebas dari ketakutan. Antara lain ketakutan mengungkapkan pendapat, mendapat perlindungan hukum, serta semakin bebas dari kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan di segala bidang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *