Nelayan Muara Baru Sedih, Tulisan Pak Jokowi Tolong Kami di Cat Hitam Petugas

Indonewsdaily Jabodetabek – Nelayan Muara Baru saat melakukan mogok kerja dan ikat kapal di hari ketiga, dalam menyuarakan aspirasnya menolak PP No 85 Tahun 2021 Kementrian Kelautan dan Perikanan, dengan menaikan Bendera Nelayan Berduka & menuliskan *Pak Jokowi Tolong Kami* dengan menggunakan cat pilox di kapal-kapal nelayan mereka. Bendera putih Nelayan Berduka & Tulisan *Pak Jokowi Tolong Kami* sebagai bentuk simbol suara nelayan yang keberatan atas terbitnya aturan kebijakan pemerintah tersebut yang berisi Pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang didukung pula dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 86 dan 87 tahun 2021. Dengan terbitnya aturan ini, kenaikan PNBP untuk para nelayan mengalami kenaikan berkisar 100- 600 persen dari tarif biasanya.

Oleh karena itu, pemerintah diminta membatalkan kebijakan kenaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sangat tinggi pada sektor perikanan.

Pasca dikibarkan bendera Nelayan Berduka & tulisan *Pak Jokowi Tolong Kami* bertebaran di kapal-kapal nelayan, membuat petugas gabungan dari UPT, PSDKP, TNI-Polri dan lainnya yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman atau Pelabuhan Muara Baru bergerak menurunkan bendera Nelayan Berduka & meniban tulisan *Pak Jokowi Tolong Kami* dengan menggunakan cat hitam, Sabtu 02 Oktober 2021.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana saat dikonfirmasi memberikan himbauan, bahwa imbauan petugas untuk tetap jaga ketertiban dalam menyampaikan aspirasi dan kondusifitas Pelabuhan menjadi tanggung jawab bersama.

“Imbauan kami tetap jaga ketertiban dalam menyampaikan aspirasi. Kondusifitas Pelabuhan menjadi tanggung jawab bersama,” kata AKBP Putu Kholis Aryana.

Sementara itu, berdasarkan pantauan dilokasi, sejumlah petugas yang melakukan penurunan bendera Nelayan Berduka & pengecatan hitam di tulisan *Pak Jokowi Tolong Kami*, juga menyita bendera putih yang bertuliskan *Nelayan Berduka*.

Meski petugas gabungan mencat hitam tulisan *Pak Jokowi Tolong Kami. & turunkan bendera Nelayan Berduka, para nelayan pun shock dan mereka hanya pasrah melihat kejadian itu, serta tidak bisa berbuat apa-apa.

“Terus terang saya shock pak, kan kita (nelayan) minta tolong sama Bapak Presiden?. Meskipun bendera putih *Nelayan Berduka* bisa diturunkan dan disita, serta tulisan bisa dihapus paksa, tapi perjuangan aspirasi kami tetap kompak dan akan berlanjut sampai direalisasikan Pak Jokowi mencabut PP 85 Tahun 2021 Kementrian Kelautan dan Perikanan,” tutur Hermanto yang merupakan Nelayan asal Tegal Jawa Tengah.

Lalu, Nelayan lainnya yang bernama Pono asal Cilacap Jawa Tengah juga menyuarakan, bahwa harapannya Presiden RI Joko Widodo membatalkan PP No 85 Tahun 2021, dan Nelayan siap beraudensi dengan Pemerintah untuk solusi terbaik bagi Nelayan, Pelaku Usaha Perikanan dan Pemerintah.

“Harapannya Presiden RI Joko Widodo membatalkan PP No 85 Tahun 2021, dan Nelayan siap beraudensi dengan Pemerintah untuk solusi terbaik bagi Nelayan, Pelaku Usaha Perikanan dan Pemerintah,” kata Pono.

Kemudian, Nelayan bernama Ade Kurniawan merasa heran dan bingung, mempertanyakan kebijakan pemerintah yang menghapus pajak kendaraan mobil, tapi malah menaikan berlipat-lipat pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Saya heran pak, kok ditengah pandemi Covid 19 ini malah menaikan tarif yang tinggi. Saya pasrah dan berdoa agar Pak Jokowi (Presiden RI Joko Widodo) bisa melihat situasi nelayan sedang tertekan dengan kebijakan KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) tersebut,” pungkas Ade.

[Muhammad Ryan]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *