Indonewsdaily, Bali – Pembangunan lift kaca di Pantai Kelingking, Nusa Penida menjadi sorotan wisatawan hingga mancanegara. Pasalnya lift setinggi 182 meter tersebut dirasa terlalu berisiko. Bahkan Pemprov Bali juga resmi membatalkan proyek besar tersebut.
Disisi lain, investor lift kaca, PT Indonesia Kaishi Tourism Property Investment Development Group melalui kuasa hukumnya menjelaskan jika Pembangunan lift kaca tersebut bukan semata untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat. Fasilitas ini juga diklaim menjadi upaya meningkatkan keselamatan serta kenyamanan wisatawan di salah satu destinasi paling populer di Nusa Penida tersebut.
“Dalam pertemuan itu klien kami menjelaskan secara lengkap terkait proyek lift kaca tersebut. Intinya mereka berinvestasi untuk memajukan pariwisata di Kelingking dan Bali pada umumnya,” ujar Gede Adi Putrawan SH MH,Kuasa Hukum Investor dikutip dari nusabali.com, Senin (8/12/25).
Menurut Gede Adi, sebelum masuk berinvestasi, pihak investor telah mengumpulkan informasi terkait tingginya angka kecelakaan wisatawan di Pantai Kelingking. Mulai dari wisatawan yang jatuh dari tebing, terseret arus laut hingga meninggal, sampai kasus-kasus lain yang tidak tercatat secara resmi.
“Bahkan saat proyek berlangsung, para pekerja lift sempat dilibatkan mengevakuasi korban kecelakaan menggunakan alat proyek. Selama ini ada yang tidak dapat diselamatkan karena medan evakuasi sangat terjal dan sulit,” jelasnya.
Kondisi tersebut, kata dia, berdampak pada citra destinasi Kelingking dan Bali di mata wisatawan internasional. Kabar mengenai kecelakaan sering tersebar luas di media sosial sehingga Pantai Kelingking dinilai sebagai objek wisata yang berbahaya.
“Nah, kami dari pihak investor ingin memperbaiki itu semua. Dengan kehadiran lift kaca, keamanan dan kenyamanan wisatawan di Pantai Kelingking diharapkan semakin terjamin,” tegasnya.
Selain aspek keselamatan, pihak investor juga mengklaim akan menata kawasan Pantai Kelingking dengan standar internasional. Lift kaca disebut memungkinkan akses untuk semua kalangan — wisatawan balita, lansia, hingga penyandang disabilitas — untuk bisa turun ke pantai tanpa harus melewati jalur tebing yang ekstrem.
“Semuanya akan dibenahi, termasuk penyediaan fasilitas pendukung seperti klinik di dalam kawasan objek wisata,” ujar Gede Adi.
Proyek ini juga disebut akan dipromosikan melalui jaringan promosi wisata kelas dunia milik Disney, sehingga Kelingking diharapkan semakin dikenal wisatawan mancanegara.
Terkait perkembangan terbaru soal polemik proyek lift kaca Kelingking, Gede Adi menegaskan pihaknya menghormati segala kebijakan Gubernur Bali maupun Bupati Klungkung. Namun ia berharap investasi yang sudah berjalan dan bertujuan baik bagi masyarakat tetap dapat dicari jalan keluarnya.
“Kami akan berusaha mencari win-win solution yang saling menguntungkan agar semua pihak tidak dirugikan. Yang kurang akan kita perbaiki bersama agar tujuan baik ini tetap bisa terwujud,” pungkasnya.








