Akhir Triwulan Pertama, Ada 16 Paket Proyek Masuk ke PBJ Pemkot Mojokerto

Kabag Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) dan Pembangunan, Setdakot Mojokerto, Muraji.

Indonewsdaily.com, Mojokerto — Sebanyak 16 paket proyek dari 85 paket proyek sudah masuk ke bagian pengadaan barang dan jasa Pemkot Mojokerto. Dari jumlah itu, empat paket di antaranya, sudah muncul pemenang, dan satu paket berkontrak.

“Di akhir triwulan pertama, sudah ada 16 paket proyek yang disorong ke PBJ dari tiga perangkat daerah. Di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) ada enam paket, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) delapan paket, dan dua paket lainnya dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag). Dari 16 paket lelang empat di antaranya sudah muncul pemenang dan satu sudah berkontrak,’’ jelas
Kabag Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) dan Pembangunan, Setdakot Mojokerto, Muraji.

Lebih lanjut Muraji menjelaskan rehabilitasi sedang/berat ruang kelas dan laboratorium komputer SDN Gedongan 3 dengan pagu Rp 233 juta, rehabilitasi sedang/berat ruang kelas ruang dan laboratorium SDN Wates 1 dengan pagu Rp 420 juta, dan pekerjaan rehab facade GOR Seni Majapahit dengan nilai Rp 2,5 miliar.

’’Sedangkan untuk proyek yang sudah penandatanganan kontrak itu pekerjaan rehab Gelora A. Yani dengan dengan pagu Rp 6 miliar. Untuk selebihnya ada yang masih reviu tender dan upload dokumen penawaran,’’ tegasnya.

Menurutnya, lelang dini ini memang bagian dari percepatan pembangunan di lingkungan pemkot sesuai arahan Wali Kota Ika Puspitasari. Hal itu sekaligus dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi di tengah masyarakat, karena itu juga menjadi fokus pemerintah usai gempuran Covid-19. ’’Target kami, April semua paket sudah dilelang. Sehingga Mei dan Juni harus sudah berkontrak dilanjut pengerjaan,’’ tandas Muraji.

Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, memasuki triwulan kedua ini percepatan penyerapan anggaran di lingkungan pemerintah memang terus digenjot. Salah satunya dengan terus mendorong jajaran OPD melakukan belanja yang sudah direncanakan. ’’Selain kita perencanaan lebih rinci lagi, untuk rencana penyerapan anggaran juga kita dorong melakukan pelelangan,’’ katanya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *