Papua  

Apel Gabungan TNI/Polri dan Pemda Siaga Antisipasi Kerusuhan Hasil Putusan MK

Indonewsdaily.com, Nabire – Pasukan Gabungan TNI/Polri terdiri dari personil Kodim 1705/Nabire, Batalyon Raider, Den Zipur, Polres Nabire, Batalyon C Pelopor, Korps Brimob, sejumlah Jajaran Kesatuan Polres Nabire, BKO Polres Biak dan Waropen serta Satpol PP Pemda Nabire ikuti kegiatan apel gabungan dalam rangka pengamanan pra putusan sidang (MK) PHP Bupati Kabupaten Nabire 2020.

Apel dilaksanakan di halaman Markas Polres Nabire dan bertindak sebagai Pimpinan Upacara Sekda Kabupaten Nabire Daniel Maipon, Selasa (28/9/2021)

“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Nabire mendukung dan menyerahkan sepenuhnya keamanan dan ketertiban pra putusan MK terkait PHP Pilkada ( PSU) yang telah dilaksanakan 27 Juli 2021, kami berikan wewenang kepada Polri dan TNI,” kata Daniel Maipon, Selasa (28/9/21).

Sekda menghimbau kepada segenap ASN di wilayah Nabire tidak terlibat tindakan yang bisa merugikan diri sendiri maupun keluarga.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berkegiatan sebagaimana biasa mulai hari esok dan seterusnya, yang berdagang lanjut berdagang, begitupun nelayan terbiasa melaut silahkan melaut dengan tenang, pasrahkan keamanan pada pihak-pihak terkait,” tuturnya.

Sementara itu Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya diwawancarai selepas apel mengatakan, pihak Polri dan TNI menjamin keamanan di wilayah hukum Polres Nabire.

“Kami nyatakan Kabupaten Nabire dalam keadaan aman. Hal ini perlu disampaikan kepada masyarakat, bahwa Nabire aman tidak perlu takut,” tandasnya.

Kapolres menerangkan keamanan jelang pembacaan putusan sidang MK, pemenang Pilkada PSU 2021. Rencananya akan diputuskan besok pagi, Rabu (29/9/21) . Personil gabungan TNI dan Polri menyiagakan 600 personil. Terdiri 350 personil Polres Nabire, 150 TNI, Polsek Nabire 35, Polres Biak 20, Waropen 30.

Disamping 600 pasukan yang telah diperiksa kesiapsiagaannya , ada sekitar 600 lebih pasukan cadangan dari Batalyon Raider, Kodim 753, dan Denzipur siap membuck – up pengamanan putusan MK, apabila terjadi kerusuhan dari pihak yang tidak setuju dengan putusan MK.

“Pasukan cadangan telah kami siapkan untuk membackup pasukan yang sudah ada, sekitar 645 personil,” imbuhnya.

Dandim 1705 / Nabire Letkol Inf Anjuanda Pardosi yang turut memeriksa pasukan menghimbau kepada Personil gabungan untuk memberikan rasa aman dengan mengedepankan tindakan persuasif, terarah dan terukur.

“Kalian sebagai pasukan pengaman harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat bukan menjadi pemicu kerusuhan. Kedepankan tindakan komunikatif bila ada pihak yang sengaja menciptakan kerusuhan, terutama dari simpatisan salah satu calon bupati tertentu yang membuat keonaran,” tegas Pardosi.

Namun, tegasnya apabila keamanan diri sendiri terancam jangan ragu untuk membela diri. “Langkah persuasif tetap di kedepankan karena mereka bagian dari kita, apabila terjadi tindakan anarkis dan dirasa mengancam keselamatan diri sendiri jangan ragu untuk melakukan tindakan peringatan jangan biarkan diri mati konyol,” imbuhnya.

Ia berharap anggota yang bertugas di lapangan bisa memanfaatkan handphone dengan maksimal jika terjadi kesenjangan saat pengamanan.

“Personil wajib memanfaatkan handphone untuk merekam setiap kejadian bila nanti di lapangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Supaya ada dokumentasi yang dimiliki saat terjadi kasus agar balance tidak memojokkan pihak pengamanan,” pungkasnya. (Kur)

Exit mobile version