Asyik Mancing di Sungai Brantas Malah Dikejutkan Mayat Pria Tua Tersangkut Batu

Tim SAR saat evakuasi jenasah pria tua di sungai Brantas.

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Seorang pemancing yang diketahui bernama Suroso warga warga Kecamatan Kedungkandang Kota Malang tak sengaja menemukan jenazah pria tanpa identitas tersangkut bebatuan di tengah sungai Brantas, Kamis (7/4) siang.

Lokasi penemuan tempatnya di
aliran Sungai Brantas yang terletak di dekat Jalan Junggul RT. 6 RW. 1 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Kapolsek Kedungkandang Kompol Yusuf Suryadi mengatakan, kejadian penemuan jenazah itu terjadi sekitar pukul 14.15 WIB.

“Atas penemuan jenazah tersangkut di bebatuan sungai, saksi memberitahukan kepada warga sekitar dan Bhabinkamtibmas,” ujarnya kepada awak media.

Tak lama kemudian, anggota Polsek Kedungkandang, tim INAFIS Polresta Malang Kota, PMI Kota Malang dan relawan SAR tiba di lokasi kejadian.

Dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mengevakuasi jenazah tersebut. Pasalnya, posisi jenazah berada di bebatuan tengah sungai.

Dengan proses evakuasi yang berlangsung cukup dramatis, jenazah akhirnya bisa dibawa ke pinggir sungai untuk dilakukan proses identifikasi sementara.

“Tidak ditemukan identitas apapun pada jenazah. Dan dari proses identifikasi sementara itu, juga tidak ditemukan luka-luka akibat penganiayaan. Untuk ciri-ciri jenazah, yaitu berjenis kelamin laki-laki, berusia antara 55 hingga 60 tahun, memakai kaos lorek garis berwarna coklat, pakai celana pendek warna krem dan memakai sarung,” bebernya.

Usai berhasil dievakuasi dari sungai, jenazah segera dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Beberapa jam kemudian , jenazah tersebut diketahui bernama Syafiudin (70), warga Jalan Muharto Gang 7 RT. 12 RW. 10 Kelurahan Kotalama, Kedungkandang, Kota Malang.

“Jadi, setelah ditemukan hanyut dan dilakukan proses evakuasi, jenazah tersebut kami foto. Setelah itu, fotonya kami sebar di Babinsa, Bhabinkamtibmas maupun Lurah yang ada di wilayah Kedungkandang. Dari situ, mereka pun bergerak mencari tahu. Ternyata benar, salah satu lurah memberitahu bahwa korban merupakan salah satu warganya,” jelas Yusuf, Kamis (7/4) sore.

Tak berselang lama, anak korban datang ke Kamar Jenazah RSSA sambil membawa KTP dan Kartu Keluarga.

“Setelah itu, pihak keluarga membenarkan bahwa jenazah tersebut adalah ayahnya,” tambahnya.

Yusuf menduga, korban terjatuh dan terpeleset ke sungai saat bekerja mencari sampah.

“Jadi, korban ini sehari-harinya bekerja sebagai pemulung sampah di pinggir Sungai Bango. Diduga, korban ini terpeleset dan terjatuh ke sungai saat bekerja, lalu hanyut terbawa arus Sungai Brantas,” jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan keluarga korban atas kejadian tersebut.

“Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Dan pihak keluarga korban tidak bersedia dilakukan visum, serta meminta agar jenazah dibawa ke rumah duka untuk dimandikan dan dimakamkan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *