Cemburu, Dugaan Awal Motif Pembunuhan Wanita Gedangan

Indonewsdaily.com, Kabupaten Malang : Tumirah (45) warga dusun Sumber Pelus Desa Sindurejo Kecanatan Gedangan yang ditemukan tak bernyawa dalam kondisi penuh luka di tubuhnya. Gubuk tempat korban ditemukan tewas, berjarak sekitar 3 kilometer dari perkampungan. Untuk menuju ke gubuk harus dilalui dengan jalan kaki. Gubuk itu adalah tempat singgah korban dan suaminya setelah bertanam pisang.

Dan pelakunya tak lain diduga suaminya sendiri bernama Miskari alias Samsul (60) asal dusun Balong Desa Rejoso Kecamatan Bantur, yang baru nikah 10 bulan ini dengan korban.

“Pelaku adalah suami dari korban. Namun untuk motif serta kronologis pembunuhan seperti apa, kami masih lakukan pemeriksaan,” terang
Kasatreskrim Polres Malang AKP Donny Kristian Baralangi, Rabu (17/11/2021).

Dugaan awal, motif pembunuhan tersebut dilakukan karena cemburu. Karena selama ini pelaku diketahui memiliki kecemburuan yang tinggi kepada istrinya.

Dijelaskan Donny, pihaknya masih akan memeriksa dan mendalami kasus dugaan pembunuhan itu. Termasuk motif pembunuhan yang diduga dilakukan terhadap istrinya sendiri.

“Nanti dulu ya mas. Biar diperiksa oleh penyidik terlebih dahulu,” ucap mantan Kasatreskrim Polres Blitar ini.

Dari informasi yang diperoleh, Miskari ditangkap oleh Tim Buser Polres Malang saat kabur ke wilayah Blitar. Dalam proses penangkapan itu, Donny mengaku tidak mengalami kesulitan, sebab tidak ada perlawanan. Bahkan, tersangka juga mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap istrinya.

Sementara itu, pelaku Miskari seperti tidak ada penyesalan apapun. Wajahnya tampak tenang saat turun dari mobil usai tertangkap petang hari ini. Miskari malah tersenyum ketika ditanya alasan kenapa tega membunuh istrinya sendiri.

Berita sebelumnya, seorang wanita yang diketahui bernama Tumirah ditemukan tewas oleh anaknya di sebuah gubuk yang berada di tengah hutan milik Perum Perhutani KPH Malang di Dusun Sumber Winong, Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Selasa (16/11/2021) sore kemarin.

Penemuan mayat korban ini, bermula dari anak korban yang sehari sebelumnya mendapat telepon dari ayahnya yang mengatakan, kalau ibunya sedang sakit di gubuk dan anaknya diminta untuk mengecek. Ayahnya (pelaku) beralibi sedang tidak bisa menemani.

Esok paginya, Selasa (16/11/2021) setelah mendapat telepon, anak korban langsung mengecek ke gubuk. Ternyata ibunya sudah dalam kondisi tak bernyawa. Selanjutnya anaknya kembali ke perkampungan untuk minta pertolongan warga sekaligus melaporkan ke polisi.

Donny pun menambahkan bahwa hasil olah TKP dan identifikasi di sekujur tubuh korban, banyak luka akibat senjata tajam. Seperti luka bacok di pinggul, bahu, leher, tangan dagu dan beberapa bagian wajah. Selain luka bacok, juga ada bekas luka tusuk.

“Dari hasil olah TKP juga ditemukan fakta lain. Yakni sebilah celurit berukuran 12 centimeter dengan bercak darah. Selain itu bercak darah juga ditemukan pada tabung LPG. Termasuk senapan angin, pakaian korban dan sebuah tas selempang,” papar Donny.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *