Curiga Kematian Janggal, Keluarga Bongkar Makam Siti Chotimah

Indonewsdaily.com, Malang Raya – Atas permintaan dari keluarga, akhirnya polisi membongkar makam Siti Chotimah (41) di TPU Sukorejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Hal tersebut lantaran keluarga merasa ada kejanggalan terhadap kematian korban.

Siti ditemukan meninggal di waduk Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang pada Sabtu (20/3) dan menurut keterangan, Siti meninggal lantaran melakukan bunuh diri dengan melompat ke sungai. Adik kandung korban, Abdulrohman (34), mengatakan, dugaan tidak wajar itu muncul karena beberapa kejanggalan yang ditemukan keluarga saat memandikan jenazah korban.

“Saat memandikan jenazah, ada luka di bagian kaki, lengan dan kepala. Kami meyakini ada kejanggalan, maka dari itu keluarga meminta ada autopsi dengan membongkar makam,” terang Abdulrohman kepada wartawan di TPU Sukorejo, Kamis siang, (20/5).

Abdulrohman mengatakan kondisi jenazah kakak kandungnya utuh. Saat kejadian, korban disebut baru melahirkan bayi kembar, yang masih berusia 12 hari, “Baru melahirkan bayi kembar, saat kejadian bayi baru berusia 12 hari dan sudah menikah 1,5 tahunan,” akunya.

Informasi yang diterima keluarga, sebelum kejadian korban pergi meninggalkan rumah pada Kamis (18/3), malam. Keesokan harinya ditemukan sepasang sandal jepit milik korban di jembatan Blobo, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lokasi sandal ditemukan tak jauh dari lokasi tempat tinggal suami korban.

“Baru hari Sabtunya, korban ditemukan meninggal di waduk Sengguruh,” kata Abdulrohman.

Menurut Abdulrohman, dengan adanya proses autopsi, keluarga ingin mengetahui penyebab pasti kematian korban. Selama ini, korban diduga bunuh diri dengan meloncat ke aliran sungai.

“Kami sekeluarga ingin mengetahui pasti penyebab kematian korban, dengan dilakukan autopsi,” tandasnya.

Sementara Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menuturkan dari hasil pembongkaran makam dan pemeriksaan awal dokter forensik tidak menemukan adanya tindakan kematian yang tidak wajar kepada korban. 

“Dari keterangan awal dokter forensik memang benar ini adalah kecelakaan tidak ada sifatnya mengenai penganiayaan atau ke pembunuhan, tidak ada,” ujarnya. 

Luka yang dicurigai keluarga korban dikatakan Hendri, sebab adanya benturan saat korban terjatuh ke sungai dan terbawa arus aliran sungai hingga ke Bendungan Sengguruh, Kepanjen. 

Karena itu pihaknya masih menunggu klarifikasi resmi dari dokter forensik. “Info awal tidak mengarah ke tanda penganiayaan atau pembunuhan,” katanya. 

Diketahui, seorang ibu di Malang, Siti Chotimah (41), diduga bunuh diri meloncat dari jembatan. Mayatnya ditemukan di Waduk Sengguruh. Sebelum pergi meninggalkan rumah, Siti meninggalkan surat bertulis ‘Yank aq pergi’. (Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *