Film ‘Si Tikam Polisi Noken’ Produksi dari Polda Papua Tayang di Bioskop 10 Februari 2022

Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Papua, Konbes Pol. Drs Ahmad Mustofa Kamal, SH.

Indonewsdaily.com, Jayapura – Kabar baik bagi pecinta film nasional di Tanah air. Film yang diproduksi oleh Polda Papua berjudul “Si Tikam Polisi Noken” akan tayang perdana pada tanggal 10 Februari 2022 serentak di Bioskop – bioskop yang ada di seluruh Indonesia.

Kabar terkait akan tayangnya Film Si Tikam Polisi Noken diinformasikan Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Papua, Konbes Pol. Drs Ahmad Mustofa Kamal, SH.

“Film Si Tikam Polisi Noken ini diangkat dari kisah nyata saat perang suku di Papua yang diselesaikan dengan mengedepankan polisi dari putra asli Pegunungan tengah Papua yang saat itu menjadi moderator dalam perang suku tersebut,” terang Kamal, Sabtu (6/2) di Jayapura.

Lanjut diterangkan Kamal, atas kegigihan putra daerah akhirnya permasalahan (perang suku) tersebut diselesaikan dengan patah panah/ perdamaian.

“Film ini di garap selama 2 tahunan dengan melibatkan pemain lokal dan sejumlah personel polisi dengan mengedepankan tahapan casting untuk mendapatkan hasil maksimal,” jelasnya.

Adapun salah satu tujuan film ini rilis guna mempromosikan budaya Papua, khususnya budaya yang ada di daerah pegunungan. Nota Bene yang di kelilingi oleh hutan dan lembah, serta adat istiadatnya yang begitu unik.

Mengangkat anak – anak dan generasi muda Papua untuk maju dan menggali potensi yang ada pada diri sendiri dengan menjadi abdi Negara.

Di samping itu, film ini pun mengangkat sinergitas TNI – Polri di Papua dalam perjuangannya menyelesaikan beberapa permasalahan di Papua, salah satunya perang suku.

“Pada intinya film ini untuk memberikan
gambaran kepada masyarakat di Papua maupun diluar Papua tentang permasalahan di Papua yang sering terjadi seperti perang suku, ketidakpahaman masyarakat tentang permasalahan yang dihadapi. Penyelesaian masalah suatu tindak pidana tidak hanya dilakukan melalui peradilan formal, di Papua penyelesaian suatu tindak pidana masih sering di lakukan dengan peradilan restoratif atau Restorative Justive melalui peradilan adat,”paparnya.

Diharapkan film ini dapat mengurangi dan menghilangkan konflik – konflik sosial dan konflik lainnya sehingga menciptakan situasi lebih kondusif. Semoga film ini dapat memberikan pesan – pesan yang erat akan budaya dan tradisi serta kehadiran sosok polisi ditengah masyarakat dalam menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi.

Dengan hadiranya 2000 Bintara noken yang telah menyelesaikan pendidikan diharapkan mampu mereda permasalahan – permasalahan konflik yang ada di Papua karena mereka memahami karakter, struktur dan bahasa masyarakat, dan itulah Si Tikam hadir di Tanah Papua.

“Kepada seluruh masyarakat kami himbau untuk tidak hanya melihat dari judul film saja, melainkan makna dan pesan bahwasannya semua permasalahan dapat diselesaikan dengan cara baik- baik, yang kita perlu lakukan iyalah pelajari dulu pemasalahan yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan permasalahan lainnya,” pungkas Kamal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *