Jangan Panik, Kenali Ciri-ciri Anak Alergi Susu Formula! Berikut Cara Mengatasinya

 

 

 

Foto: Istimewa

 

Indonewsdaily.com, Tips — Bagi sebagian ibu memberikan susu formula pada anaknya merupakan hal wajar. Namun, perlu diingat jika tidak semua produk susu formula yang tersedia di pasaran cocok diberikan ke setiap bayi.

Lantas seperti apa ciri-ciri bayi tidak cocok susu formula. Berikut penjelasannya!

Umumnya, hal ini terjadi karena bayi memiliki alergi terhadap susu formula atau intoleransi laktosa. Saat bayi atau anak kecil menunjukkan reaksi alergi terhadap susu formula, biasanya akan muncul beberapa gejala yang cukup khas. Berikut beberapa ciri umum yang perlu kalian waspadai:

Masalah Pencernaan:
Diare
Muntah
Kolik (menangis terus-menerus)
Sembelit
Darah dalam tinja
Reaksi Kulit:
Ruam merah dan gatal
Eksim yang memburuk
Bengkak pada bibir, wajah, atau sekitar mata
Gejala Pernapasan:
Hidung tersumbat
Batuk
Mengi
Gejala Lain:
Refluks asam lambung
Pertumbuhan lambat
Kelelahan
Mudah rewel
Cara Mengatasi Alergi Susu Formula

Jika Kalian mencurigai anak sedang mengalami alergi susu formula, segera konsultasikan dengan dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mungkin menyarankan beberapa tes alergi untuk memastikan diagnosis.

Berikut beberapa cara yang umumnya dilakukan untuk mengatasi alergi susu formula:

Ganti Susu Formula:
Susu Formula Hidrolisat: Susu ini mengandung protein susu yang sudah dipecah menjadi partikel yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Susu Formula Berbasis Soya: Susu ini terbuat dari protein kedelai dan bisa menjadi alternatif bagi bayi yang alergi susu sapi. Namun, perlu diingat bahwa beberapa bayi juga bisa alergi terhadap kedelai.
Susu Formula Berbasis Tanaman Lain: Ada juga susu formula yang berbasis beras, almond, atau kelapa. Namun, ketersediaannya mungkin terbatas dan perlu berkonsultasi dengan dokter.
ASI Eksklusif (Jika Memungkinkan): Jika ibu menyusui, sebaiknya lanjutkan memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia 6 bulan agar pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat tercapai secara optimal. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan biasanya aman bagi bayi yang alergi susu sapi.
Makanan Pendamping ASI (MPASI): Setelah usia 6 bulan, berikan MPASI yang beragam dan bergizi. Hindari produk olahan susu sapi seperti keju, yogurt, atau mentega.

Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi menu MPASI yang tepat.
Hindari Paparan Susu Sapi: Pastikan tidak ada produk yang mengandung susu sapi dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh anak. Baca label makanan dengan teliti agar tidak salah memilih.
Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti antihistamin atau kortikosteroid untuk meredakan gejala alergi.

Penting untuk diingat:

Konsultasikan dengan Dokter: Jangan sembarangan mengganti susu formula atau memberikan obat-obatan tanpa resep dokter.
Sabar: Membutuhkan waktu untuk menemukan susu formula yang cocok dan mengatasi gejala alergi.

Pantau Terus: Tetap pantau kondisi anak setelah melakukan perubahan pada dietnya. Jika gejala tidak membaik atau malah memburuk, segera konsultasikan kembali dengan dokter.

Meskipun alergi susu formula tidak dapat sepenuhnya dicegah, kalian dapat mengurangi risiko terjadinya alergi dengan:

Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama: ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Memberikan MPASI yang tepat: Mulai memberikan MPASI setelah usia 6 bulan dan perkenalkan berbagai macam makanan secara bertahap.

Hindari memperkenalkan makanan padat terlalu dini: Memperkenalkan makanan padat terlalu dini dapat meningkatkan risiko alergi makanan.

 

Exit mobile version