Papua  

Lomba Bercerita Anak Asah Kreatifitas dan Usir Kejenuhan

Indonewsdaily.com, Nabire- Memperingati Hari Anak Nasional LPP RRI Nabire mengadakan lomba bercerita anak tingkat usia 11 tahun. Rencananya lomba dilaksanakan selama dua hari Sabtu dan Minggu (24-25/7).

Ketua Panitia Pelaksana Valen Nelwan mengatakan lomba cerita anak 2021 diikuti sekitar 16 peserta usia 11 tahun kelas 5/6 SD. Lomba itu bertujuan untuk memupuk kreatifitas dalsm bercerita dan trampil dalam berbahasa Indonesia.

“Harapann kami dengan diadakannya lomba bercerita anak-anak ini bertujuan membangun anak sekolah aktif dalam berbahasa, memupuk kepercayaan diri serta mengusir rasa jenuh yang dialami anak-anak sekolah,” kata Valen, Sabtu (24/7/2021).

Lomba bercerita anak dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2021 merupakan program dari LPP RRI Pusat. Menurut Valen lomba ini pun diharapkan mampu mengusir kejenuhan anak -anak karena mereka selama pandemi tidak bisa pergi belajar (luring) di sekolah. Ia pun berpendapat belajar secara daring (on line) hasilnya pasti berbeda dengan belajar langsung secara tatap muka.

“Hari ini adalah babak penyisihan, besok (Senin 26/7) babak final dan juri akan memilih 5 orang pemenang. Bagi para juara panitia telah menyediakan sejumlah hadiah dan bingkisan, uang pembinaan dan piagam. Kami bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kab Nabire dan dari pihak RRI Nabire juga menyiapkan bingkisan,” imbuhnya.

Adapaun tema yang diangkat dalam HAN 2021 bertema bebas dengan berpedoman pada karangan (imajinasi) anak dan pengalaman pribadi ataupun adaptasi dari kehidupan sehari-hari.

“Tema HAN tahun 2020 berhubungan dengan corona, tahun sekarang tema bebas baik hasil imajinasi anak-anak maupun dari pengalaman kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Seorang peserta Grace Dorothy murid kelas 5 SD YPPK Sion, membawakan cerita dengan judul Selamat bersama 5 M. Grace biasa ia dipanggil cukup piawai dalam membawakan alur cerita dengan ekpresi yang cukup bagus.

Sementara cerita yang cukup menginspirasi dan sedikit menyentuh dewan juri dan penonton dibawakan ananda Aulia Ramadani. Aulia bercerita tentang keseharian dirinya ditengah kesibukan belajar secara daring dengan membantu pekerjaan orang tuanya dengan menjadi pelayan di kios ibunya.

“Ayah saya seorang buruh bangunan dan ibu seorang penjual jamu,” kisah Aulia yang bercita-cita menjadi Polisi Wanita (Polwan).

Ia berharap dengan menjadi Polwan bisa mengangkat derajat kedua orang tua, membanru perekonomi keluarga pun bisa menjadi lebih baik, sehingga kedua orang tuanya tidak begitu kepayahan. (Kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *