Lustrum Teladan Gelar T-Talk, Angkat Isu Nuklir dan Wujudkan PLTN

T-Talk Teknologi dalam serangkaian kegiatan Lustrum 2022, Sabtu (3/12).

Indonewsdaily.com, Jogja – Panitia Lustrum SMA N 1 Teladan Yogyakarta tahun 2022 menggelar kegiatan T-Talk Teknologi yang mengangkat tema “Mempersiapkan PLTN sebagai Opsi Energi Baru dan Terbarukan Menuju NZE dan Indonesia Mandiri Energi” yang diselenggarakan di University Club (UC) UGM, Sabtu (3/12).

Dalam kegiatan T-Talk Teknologi ini, menghadirkan beberapa narasumber yaitu Founder & CEO InCore Energy, Arief Surahman, kemudian Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir-Bapeten, Haendra Subekti, S.T., M.T, dan Staff Ahli Bidang Iptek Wantanas, Dr. Ir. Hendri Firman Windarto, serta dimoderatori oleh Dosen Teknik Nuklir UGM, Ir. Yudiutomo, Ph.D.

Ketua Umum Panitia Lustrum Teladan 2022, M. Romahurmuziy menjelaskan bahwa tema T-Talk Teknologi yang mengangkat tentang mempersiapkan PLTN sebagai opsi energi baru dan terbarukan menuju NZE dan Indonesia mandiri energi, bertujuan untuk mendorong pemerintah Republik Indonesia agar mampu merealisasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

“Entah berapa kali seminar, berapa kali workshop, tapi masih berkutat di wacana. Makanya saya berharap adanya kegiatan hari ini bisa menjadi pendorong bagi pemerintah untuk merealisasikan PLTN, karena efektivitas dan jauh lebih murah dari energi fosil,” jelasnya saat membuka kegiatan T-Talk Teknologi.

Ketua Umum Panitia Lustrum Teladan 2022, M. Romahurmuziy saat menyampaikan sambutannya (Sabtu (3/12).

Sementara menurut Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir-Bapeten, Haendra Subekti, S.T., M.T menegaskan bahwa Bapetan mendukung pengembangan PLTN. “logika sederhanya Bapeten dibuat karena adanya nuklir, jadi ya kami di Bapeten jelas mendukung pengembangan nuklir yang juga sesuai dengan regulasinya, karena nuklir tak hanya dimanfaatkan dibidang industri, tetapi juga dibidang-bidang lainnya.

Kemudian Founder & CEO InCore Energy, Arief Surahman, menguraikan bahwa pemanfaatan energi kedepan tidak bisa lagi menggantungkan pada energi fosil, karena cadangannya sudah mulai menipis, sehingga dengan populasi bangsa Indonesia dan bonus demografi yang dimilikinya harus mengembangkan energi nuklir.

“Jika kita berkeinginan menjadi negara industri, maka negara Indonesia harus punya supply energi dengan mengembangkan energi nuklir sebagai jalan menuju negara industri. Oleh karena itu, Incore Energy dibentuk dengan tujuan agar secepatnya Indonesia memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir,” jelas Dedek sapaan akrabnya.

Dedek menambahkan, saat ini tidak memungkinkan untuk langsung memproduksi desain reactor secara mandiri, karena terkendala dengan regulasi. Makanya dengan melihat realitas tersebut, InCore Energy melakukan penjajakan dengan beberapa perusahaan yang teknologi sudah proven, dan memiliki lisensi untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.

“Beberapa perusahaan di dunia yang memang sudah proven dalam teknologi nuklir, bahkan ada yang siap 30 bulan untuk mulai mengembangkan teknologi nuklir di Indonesia, apalagi sekarang teknologi sedemikian maju, kecepatannya sudah cepat, jadi tak ada yang perlu ditakutkan. Maka harapan kami dipemerintah, regulator, legislatif, begitu PLTN berdiri, saya rasa semua orang akan berubah pandangannya bahwa nuklir ini menjadi energi baru, ditengah menipisnya energi fosil,” harap Founder & CEO InCore Energy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *