Mahasiswa STIE Indocakti Hadirkan Riset Manajemen Latihan Aktor untuk Penguatan Seni Peran Indonesia

indonewsdaily.com, Malang— Dunia seni peran Indonesia masih kerap dipahami melalui pendekatan teknik dan metode akting semata. Padahal, di balik proses latihan aktor terdapat kerja panjang berupa pengelolaan tubuh, emosi, waktu, ruang dan relasi sosial yang jarang dibaca sebagai satu kesatuan proses.

Dari konteks inilah penelitian yang dilakukan oleh Yonanda Galuh Puspitasari, mahasiswa Program Studi Manajemen STIE Indocakti, mengambil posisi penting dalam wacana seni peran Indonesia.

Melalui penelitian berjudul “Strategi Pendalaman Karakter Melalui Manajemen Latihan Peran”, Yonanda mengkaji praktik latihan aktor sebagai proses pendalaman karakter yang tidak hanya artistik, tetapi juga manajerial.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi hermeneutik untuk menafsirkan pengalaman hidup aktor—meliputi tubuh, ruang latihan, waktu, relasi antar pemain serta penggunaan properti—sebagai fondasi pembentukan karakter yang hidup dan kontekstual.

Penelitian ini dilaksanakan di Acting School Malang yang didirikan oleh Dr. Muhammad Zaeni, S.S., M.Pd atau akrab dipanggil Leo Tanimaju, Actschool merupakan sebuah lembaga pendidikan seni peran yang berfokus pada pengembangan aktor melalui latihan yang berkelanjutan dan berbasis eksplorasi karakter.

Acting School Malang dipilih sebagai lokasi penelitian karena praktik latihannya memberi ruang besar bagi aktor untuk mengelola latihan secara mandiri, reflektif, dan kontekstual—sebuah kondisi yang relevan untuk membaca latihan peran sebagai proses manajerial.

Dalam praktik lapangan, aktor di Acting School Malang tidak hanya menjalankan metode akting, tetapi secara sadar mengelola latihan: menyusun waktu latihan sesuai kesiapan emosional, menciptakan ruang personal sebagai ruang eksplorasi karakter, serta memanfaatkan pengalaman hidup dan latar sosial-budaya sebagai sumber penghayatan peran.

Tubuh aktor dipahami bukan sebagai alat mekanis, melainkan sebagai arsip pengalaman kultural yang membentuk gestur, ritme, dan ekspresi khas seni peran Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen latihan peran yang terstruktur dan reflektif mampu menghasilkan akting yang lebih otentik, konsisten, dan bermakna. Akting tidak berhenti pada upaya meyakinkan penonton secara teknis, tetapi berkembang menjadi proses dialog antara aktor, karakter dan realitas sosial yang melingkupinya.

Bagi ekosistem seni peran Indonesia, penelitian mahasiswa ini menawarkan perspektif alternatif. Di tengah dominasi metode akting global, riset ini menegaskan pentingnya pendekatan latihan yang berakar pada pengalaman hidup aktor Indonesia sendiri. Pendekatan ini relevan diterapkan di sekolah akting, komunitas teater, hingga praktik seni peran di berbagai daerah Indonesia.

Melalui penelitian ini, STIE Indocakti menegaskan perannya dalam mendorong karya akademik yang tidak hanya kuat secara teori, tetapi juga berkontribusi nyata bagi pengembangan praktik seni dan budaya Indonesia, khususnya dalam bidang seni peran.

Tentang Peneliti

Yonanda Galuh Puspitasari adalah mahasiswa Program Studi Manajemen STIE Indocakti yang menaruh perhatian pada irisan antara ilmu manajemen dan praktik seni peran, dengan fokus pada manajemen latihan aktor dan pendalaman karakter berbasis pengalaman hidup.(win)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *