Manfaatkan Lahan, Warga Probolinggo Budidaya Selada Hidroponik Berbuah Cuan

Budidaya selada hidroponik di Kota Probolinggo yang memanfaatkan lahan sempit oleh Fathurahman

Indonewsdaily.com, Probolinggo – Seiring berkurangnya lahan perkotaan yang kini banyak menjadi rumah, rupanya masih ada warga yang memanfaatkan lahan sempit untuk pertanian.

Salah satu yang dilakukan itu, adalah budidaya selada hidroponik di Kota Probolinggo dengan memanfaatkan lahan sempit di tengah kota.

Budidaya selada hidroponik itu, berada di Kelurahan Jrebeng Kulon Kecamatan Kedopok yang dikelola oleh Fathurahman. Fathur, sapaan akrabnya mengelola budidaya selada hidroponik di lahan seluas kurang lebih 500 m2.

Bahkan dengan budidaya selada hidroponik dengan memanfaatkan lahan ini, Fathur justru berbuah cuan.

Ada 6 meja hidroponik yang memanjang untuk budidaya selada yang dilengkapi atap untuk melindungi dari hujan. Namun, tak semua terisi, sebab ia masih berproses budidaya selada hidroponik.

Warga Kelurahan Tisnonegaran Kecamatan Kanigaran ini, sejak dulu memang hobi menekuni dunia tanaman. Kali ini, ia menggunakan hidroponik untuk budidaya selada sehingga langsung dengan air begitu juga pupuk.

“Dari bibit selada, kemudian langsung ditancapkan di spon. Spon sengaja dipilih, karena bahannya yang begitu meresap air sehingga akar selada akan selalu basah, ” kata Fathurahman saat ditemui Minggu, (19/02/2023).

Selain itu, pH tanah juga harus diatur sehingga kondisi selada bisa maksimal. Lanjut Fathurahman, sejak 2 tahun ini ia kelola, ia mengaku modal ia beli sendiri.

Harga bibitnya, ia beli 1 pak dengan harga Rp 650 ribu berisi 2500 bibit selada. Selama ini, ia menggunakan dengan 1 modul dengan jumlah 300 bibit selada.

Bibit selada dengan 1 modul itu, hanya untuk 6 kali panen dimana seminggu sekali selada sudah bisa dipanen. Dalam sekali panen, ia bisa mendapatkan selada sebanyak 30-35 kilogram.

Harga per kilogram, selada dihargai Rp 25 ribu hingga 30 ribu.

“Biasanya pembeli dari luar kota yang datang kesini, ada yang dari Bangil, ada juga dari Pasuruan,” ujar Fathurahman.

Selasa melalui hidroponik ini, menurut Fathurahman lebih segar dan lebih manis. Maka tak jarang, sejumlah pembeli datang langsung ke tempatnya untuk sekadar beli selada budidayanya.

Sejauh ini, pemasaran yang ia lakukan masih sebatas kepada komunitas hingga tetangga dekat. Kedepan, promosinya akannia tingkatkan baik media sosial maupun yang lain.

Ia berharap, dengan adanya budidaya selada hidroponik dengan memanfaatkan lahan sempit bisa diikuti oleh masyarakat khususnya Kota Probolinggo.

“Ini sekaligus menjadi peluang mengingat potensi pada pertanian itu besar meski terkendala lahan kita bisa antisipasi salah satunya dengan teknik hidroponik ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *