Mobil Dinas Bupati Dan Wabup Malang Di Ganti Land Cruiser Prado Rp 2,2 Miliar

Indonewsdaily.com, Malang – Masih terasa dampak global di masyarakat dan belum usainya wabah Covid 19 hingga saat ini masih sangat terasa terutama di sektor perekonomian,Selain itu juga tragedi kanjuruhan dan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Malang masih terasa duka yang mendalam yang mengakibatkan ratusan korban jiwa melayang,Ini sangat dirasakan kesedihannya oleh masyarakat

Namun Pemerintah Kabupaten Malang malah menganggarkan Rp 2,2 Miliar untuk membeli kendaraan dinas baru bermerek Toyota Land Cruiser Prado dan kendaraan ini dipakai sebagai kendaraan dinas bupati dan wabup Kabupaten Malang.

Hal ini mendapat kritikan pedas dari Komisi I DPRD Kabupaten Malang Unggul Nugroho. Menurutnya pengadaan tersebut tidak ada gunanya bagi masyarakat, tidak ada manfaatnya dan saat ini dampak Covid 19 masih sangat terasa.

Hal itu bisa dilihat dari banyaknya anggaran yang harus di refocusing dengan alasan untuk penanganan Covid. Salah satu mata anggaran yang tak bisa direfocusing adalah pengadaan mobil dinas Land Cruiser seharga 2,4M per unitnya.

“Mobil dinas Land cruiser itu tidak ada gunanya bagi masyarakat, masih jauh lebih berguna mobil pemadam kebakaran bagi masyarakat. Pemkab ini kebangetan, beli mobil Landcruiser bisa tapi beli mobil damkar tidak kuat tolong nuraninya dimana ini,” ungkap Fraksi Partai Gerindra ini.(30/12/2022)

Unggul menegaskan bahwa sebagai Komisi I salah satunya mitra kerja SATPOL PP dan Pemadam Kebakaran, sangat prihatin dengan kondisi mobil kebakaran di Kabupaten Malang yang sangat minim dan hanya ada 9 Mobil PMK.

“Itu pun, yang 8 unit amobil untuk PMK dan yang satu mobil tangki, ditaruh dua pos yang satu ditaruh di peringgitan Malang, satu di BPBD di Kepanjen,” tegasnya.

Sejumlah mobil damkar itu tidak bisa mengcover untuk seluruh wilayah Kabupaten Malang yang ada 33 Kecamatan. Menurut Unggul jika terjadi kebakaran di Malang bagian barat misalnya, Kasembon, Ngantang atau Malang Selatan, Sumawe Gedangan, Tirtoyudo, Ampel Gading pasti tidak tercover karena jumlah mobil damkar yang kurang.

“Saya pernah menanyakan kepada pemadam kebakaran harga satu mobil itu seharga harga Rp 2 Miliar kenapa kita tidak menambah lagi, karena kondisi mobil damkar tidak mencukupi. Kalau gak salah ada 7 titik, yang bisa kita cover disitu saat ada kebakaran terjadi, artinya kita masih butuh lebih banyak lagi, minimal sepuluh mobil,” katanya. (win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *