Penemu Bayi Ternyata Ibu Kandung Bayi Yang Dibuang Diatas Kayu di Kutorejo

Indonewsdaily.com, Mojokerto – Penemuan bayi perempuan di atas tumpukan kayu bakar di belakang rumah warga Dusun Ngrayu, Desa Kepuhpandak Kecamatan Kutorejo, selasa (22/6/2021) menyisakan fakta baru.

Setelah diselidiki pihak kepolisian, fakta baru terungkap. Pelaku pembuang bayi itu ibu kandung bayi sendiri. Ternyata pelaku merekayasa menemukan bayi di belakang rumahnya, namun padahal bayi yang ia temukan itu darah dagingnya sendiri.

Pelaku tega merekayasa menemukan bayi lantaran malu telah berbadan dua. Ia nekad melakukan agar warga tak mengetahui jika ia sudah memiliki anak di luar pernikahan.

Pelaku yang tak lain ibu bayi itu yakni Mirna. Mirna sendiri merupakan orang pertama yang mengaku menemukan bayi di atas tumpukan kayu bakar sekitar pukul 04.00 WIB. Mirna adalah keponakan Suryati, berusia 57 tahun, yang merupakan pemilik pekarangan.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Andaru Rahutomo mengatakan, dalam pemeriksaan terhadap saksi yakni ibu si bayi menjelaskan keterangannya mengaku tidak ingin membuangnya. Namun, karena takut dan malu terhadap orang tuanya, si Mirna ini membuat kamuflase atau tentang penemuan bayi.

“Pelakunya adalah si penemu itu sendiri, tidak lain ibu yang menemukan bayi pertama kali. Ternyata itu kamuflase saja, karena malu sama orang tuanya, lantaran hamil di luar nikah. Sekarang dilakukan pemulihan psikologi terhadap si ibu bayi, dan perawatan pasca melahirkan bayi,” kata Andaru.

Seperti diberitakan Indonewsdaily.com, warga Dusun Ngerayung, Desa Kepuh Pandak, Kecamatan Kutorejo heboh dengan ditemukannya bayi berjenis kelamin perempuan. Bayi mungil itu ditemukan di belakang rumah warga, Selasa (22/6/2021). Saat pertama kali ditemukan, bayi masih dengan tali pusar yang menempel dan tanpa sehelai benangpun.

Kepala Dusun (Kadus) Ngerayung, Siswoyo mengatakan, ia mendapatkan laporan salah satu warganya jika menemukan bayi di belakang rumahnya. Saat itu warga mendengar tangisan bayi di belakang rumah.

“Menurut informasi dari warga yang menemukan, warga mendengar suara tangis bayi sekira jam 4 subuh. Tapi itu dianggap anak tetangga sebelah yang menangis,” jelasnya.

Ditambahkan Siswoyo mengatakan Mirna salah satu warganya yang menemukan bayi itu awalnya menduga anak terangganya yang baru dilahirkan tersebut menangis. Sehingga ia tidak mencari tahu asal suara bayi tersebut. Namun sekitar pukul 06.30 WIB, Mirna ke belakang untuk mengambil kayu bakar yang ada di halaman belakang rumah. Alangkah kagetnya ketika melihat ada bayi di atas tumpukan kayu bakar.(man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *