Indonewsdaily.com, Pasuruan – Hujan lebat disertai petir sekitar pukul 14.30 WIB, Sabtu (6/2) sore tadi di di wilayah Hutan Pusung Wariya yang termasuk Hutan Perhutani (kontrakan) Petak 22 C Desa Ngadirejo, terjadi longsor dan menimpa 3 orang petani yang sedang berteduh dipondokan dekat areal garapannya.
Dalam peristiwa ini dua orang petani bernama Takim (47) bersama Tamun (44) berhasil selamat sedangkan Alim Astutik (48) istri tamu dikabarkan hilang terseret longsor yang disertai banjir. Ketiga petani ini merupakan warga dusun Kletak, Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
“Benar, 1 orang perempuan (petani) dinyatakan hilang terseret tanah longsor dan banjir. TKP-nya di wilayah Hutan Pusung Wariya yang termasuk Hutan Perhutani (kontrakan) Petak 22 C Desa Ngadirejo. Sedangkan suaminya selamat,” jelas Kapolsek Nongkojajar, Polres Pasuruan, AKP Kusmani, Minggu (6/2/2022).
Dijelaskan AKP Kusmani, peristiwa ini menurut saksi Takim berawal saat hujan lebat disertai petir, dia (Takim) bersama Tamun serta istrinya (Tamun) untuk berteduh di sebuah pondokan di dekat lahan garapan.
Namun tidak ada yang mengira, tiba-tiba terjadi longsoran tanah yang berakibat ketiga korban terseret. Takim berhasil menarik Tamun yang terseret untuk menyelamat diri. Sementara Alim Astuti tidak tertolong. Ia terbawa tanah longsor menuju saluran air hujan di sungai.
“Istri pak Tamun terseret tanah longsor akibat banjir hingga terperosok ke dalam saluran air yang curam dan berarus deras dan sampai saat ini korban belum ditemukan. Karena cuaca buruk dan listrik padam, pencarian dilanjutkan besok pagi (7/2/2022),” ungkap AKP Kusman pada awak media, Minggu (6/2) petang tadi.
Sementara itu suaminya bernama Tamun (44), berhasil selamat dan kini dirawat di Puskesmas Kecamatan Tutur.
“Pak Tamun belum bisa dimintai keterangan diduga masih alami trauma pasca longsor yang menimpa dirinya serta rekan bersama istrinya yang saat ini belum ditemukan.” pungkasnya.
