Terkait Pungli, Ini Klarifikasi Kepsek SMAN 2 Kepanjen

Indonewsdaily.com, Malang – Berawal dari pemberitaan di salah satu media yang sempat menjadikan polemik di SMAN 2 kepanjen terkait pengadaan CPU untuk siswanya, Kepala sekolah SMPN 2 Kepanjen, Hanik Lifdiati mengklarifikasin jika pemberitaan tersebut tidak benar, “Jelas itu keliru dan tidak benar, ada kesalahpahaman disini,” tegasnya, Rabu 1/12).

Hanik menerangkan, berawal dari program Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang harus dilaksanakan di SMPN 2 Kepanjen. Namun dengan keterbatasan perangkat, sekolah menyampaikan ke komite agar bermusyawarah dengan wali murid kelas VIII terkait pengadaan perangkat.

“Jadi ANBK itu ganti yaa UNBK, hanya saja tidak diperuntukkan semua siswa. Hanya kelas 8, bukan kelas 9. Dan tahun ini baru pertama kali di laksanakan” terangnya.

Dia juga mengatakan jika pemberitaan yang sudah viral ini tidak berimbang karena hanya dari sudut pandang pihak satunya, “Jadi hanya satu pihak saja dan tidak berimbang,” ujarnya lagi.

Dia menegaskan lagi jika selama ini pihak sekolah tidak pernah melakukan pungutusan, “Sekolah tidak pernah meminta mas, itu semua atas inisiatif komite sekolah dimana sekolah dituntut harus menjalankan program ANBK (Asesment Nasional Berbasis Komputer ) untuk kelas 8,” ujarnya.

Sedangkan terkait dengan sarana dan prasarana belum memenuhi dan pengajuan sekolah ke dinas dari tahun 2019, 2020, 2021 terkait sarana dan prasarana komputer belum pernah direalisasi oleh dinas.

Sehingga atas dasar itu komite berinisiatif untuk mengadakan rapat dengan anggota paguyupan dan walimurid untuk membahas terkait program ANBK.

Sementara di tempat berbeda ketua komite SMPN 2 Kepanjen Sunardi, membenarkan diadakannya rapat dengan wali siswa terkait dengan pembahasan dan kesiapan ANBK, namun dari pihak komite tidak pernah memungut dengan nominal tertentu.

“Ya memang ada rapat untuk bahas ANBK, tapi kami tidak pernah memungut dengan nominal, kami tekankan ini sukarela, dan kalaupun ada 51 unit komputer yang ada sekarang, itu sumbangan dari walimurid sejumlah 28 unit secara sukarela di tambah komputer sekolah yang ada” tegas Sunardi sambil menunjukkan notulens rapat (*/win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *