Jelang Libur Lebaran Idul Adha, Wisatawan & Warga Keluhkan Kurangnya Operasinal Kapal Dishub di Pelabuhan Muara Angke

Suasana Wisatawan & Warga Saat Hendak Berangkat ke Kepulauan Seribu Dengan Armada Kapal Dishub di Pelabuhan Muara Angke Penjaringan Jakarta Utara.

Indonewsdaily.com, Jakarta Utara – Menjelang libur Lebaran Idul Adha 2023, Pelabuhan Muara Angke Penjaringan Jakarta Utara, menjadi salah satu tempat favorit bagi masyarakat Ibukota dan sekitarnya yang akan berlibur menuju Kepulauan Seribu.

Kapal speed boat milik Dinas Perhubungan (Dishub) Pelabuhan Muara Angke menjadi salah satu moda transportasi andalan masyarakat, selain karena nyaman dan cepat, harga tiketnya pun terhitung lebih murah jika dibanding kapal tradisional, Senin (26/06/2023).

Seperti diketahui, tahun 2022 lalu Pemprov DKI Jakarta menambah empat unit kapal cepat dishub di Pelabuhan Muara Angke, sehingga Pelabuhan Muara Angke kini memiliki 10 unit kapal cepat untuk memenuhi kebutuhan transportasi warga pulau dan wisatawan.

Sayangnya saat awak media menyambangi Pelabuhan Muara Angke, ternyata tidak semua kapal milik UPAP Dishub Muara Angke itu beroperasi.

Dede, salah satu petugas Dishub DKI Jakarta menerangkan, Sebanyak dua kapal pasti beroperasi setiap harinya.

“minimal 2 dan maksimal 5 kapal yang beroperasi, tergantung dari kuota penumpang,” jelas Dede saat ditemui awak media di Pelabuhan Muara Angke.

“Hari ini berangkat dua kapal, karena ini menyesuaikan kuota penumpang yang ada.” lanjut Dede.

Meski tidak dijelaskan mengenai kuota penumpang sehingga kapal-kapal Dishub itu tidak beroperasi secara maksimal, namun hal ini mengakibatkan masyarakat kesulitan mendapat tiket kapal Dishub di Pelabuhan Muara Angke.

Nabilah, warga Pulau Pari yang bekerja di Bekasi, mengeluhkan jumlah armada kapal Dishub yang biasa beroperasi. Menurutnya warga pulau yang biasa mendapat tiket prioritas kini harus berebut kuota dengan wisatawan pulau seribu.

“Biasanya dulu banyak (kapal Dishub) yang beroperasi, sekarang sedikit. Kan harusnya kapal dishub diprioritaskan buat warga pulau, sekarang harus pesan lewat aplikasi terus suka gak kebagian, apalagi sekarang musim liburan, jadi makin sulit naik kapal Dishub.” jelas Nabilah.

Begitupun dengan Thorik, wisatawan asal Jakarta Selatan ini mengeluhkan jumlah kapal Dishub yang beroperasi.

“Menurut saya kurang mas kalo hanya dua, apalagi musim liburan kan. Banyak peminatnya tapi dapet tiketnya susah banget.” sambungnya.

Setiap hari Kapal Dishub Pelabuhan Muara Angke melayani tiga jalur, namun kapal yang beroperasi hanya dua armada saja. Ini artinya ada satu jalur kapal Dishub yang tidak beroperasi setiap hari.

Petugas Dishub Muara Angke tidak memberikan penjelasan mengenai jumlah armada yang beroperasi, mengingat mereka memiliki 10 kapal speadboat yang standbay di dermaga. Padahal sebelumnya Pelabuhan Muara Angke sempat mengoperasikan enam unit kapal speed boath perhari.

Wisatawan dan warga pulau sangat membutuhkan transportasi yang cepat, murah dan memiliki mobilitas tinggi sehingga bisa menghemat biaya dan waktu.

Calon penumpang dapat membeli tiket secara online melalui aplikasi Jaket Boat.

Namun banyak calon penumpang yang tidak mendapatkan kuota dan beralih ke Kapal tradisional yang harganya lebih mahal.

“Sudah daftar aplikasi Jaket Boat tapi susah buat dapat tiket, mau gak mau harus pake yang tradisional.” tutur salah satu penumpang yang tidak mau disebutkan namanya.

Tiket kapal nantinya akan diverifikasi kembali di pelabuhan dan menunggu jadwal keberangkatan di terminal penumpang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *