Ketum DPP KNPI: Kampus UB Cerminkan Wajah Indonesia yang Toleran

Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama saat menjalani ujian proposal tesis pasca sarjana di UB.

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama, S.H, mengaku kagum dengan kultur interaksi dan suasana pluralitas yang terbangun di Universitas Brawijaya Malang. Hal itu diungkapkannya usai menjalani ujian proposal tesis pasca sarjana di UB, pada Senin (12/2/23).

“Saya melihat wajah Indonesia yang ramah, toleran dan plural di kampus ini. Mahasiswanya dari berbagai penjuru tanah air, budaya interaksinya damai dan sama-sama menjaga atmosfir akademik yang kondusif,” ujarnya. Sebagai contoh, katanya, diskusi dan kaderisasi mahasiswa berbasis nasionalis berkembang seirama dengan yang lainnya.

Haris menjelaskan, perguruan tinggi yang membuka diri seluas-luasnya untuk anak bangsa dari berbagai latar belakang budaya dan daerah, dan selalu memperkuat budaya toleransi seperti cara yang dilakukan di UB, sangat bagus dan harus menjadi contoh bagi kampus-kampus di Indonesia.

Lanjutnya, besarnya minat mahasiswa yang masuk UB, dan suasana harmonis yang terjaga, menunjukkan citra dan kualitasnya diakui masyarakat luas. UB juga memberikan dukungan seperti beasiswa dan dispensasi biaya bagi mahasiswa yang kurang mampu, tanpa memandang dari mana asal dan latar belakangnya.

“Jadi, kalau ada pihak yang menilai UB intoleran dan tempat berkembangnya paham yang tidak jelas, itu salah besar. Dia pasti tidak paham arus besar nasionalisme yang tumbuh subur di sini. Saya sudah dua tahun ini intens mengenal kampus ini. Saya lihat, ini contoh Pancasila dalam tindakan,” tegas Haris Pertama.

Menurutnya, informasi UB yang pernah disinyalir menjadi tempat tumbuh suburnya paham radikalisme dan terorisme sehingga disebut-sebut pernah berada dalam pengawasan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), harus dikaji lagi.

“Hal yang bersifat kasuistik tidak mewakili kampus secara keseluruhan. Bahwa kehadiran BNPT saya memahami konteksnya sebagai kerjasama preventif yang memang semestinya dilakukan di semua institusi pendidikan,” tandasnya. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *