Opini  

Sedih dan Nangis Seorang Kader Yang Tidak Bisa Apa-Apa

Indonewsdaily.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang berideologi Ahlussunnah waljamaah senantiasa mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat besar untuk melakukan gerakan memperjuangkan hak rakyat dan terbentuknya pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT berbudi luhur, berilmu cakap, bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta berkomitmen memperjuangkan cita cita kemerdekaan Indonesia.

Berbicara tanggung jawab secara signifikan merupakan tugas berat yang harus di emban seorang pemimpin dalam sebuah organisasi, peranan pemimpin sangatlah penting dalam menjalankan sebuah roda organisasi, seorang pemimpin harus memberikan teladan yang baik, agar rakyat nya mencontoh dari teladan tersebut, bukan hanya itu seorang pemimpin harus mempunyai moral atau etika, namun ketika pemimpin sudah tidak memiliki moral/etika maka kesadarannya akan di tumbuhi oleh ambisius dalam arah geraknya.

Kita mengetahui bersama PC PMII Kota Malang merupakan cabang yang sangat besar dengan kuantitas yang juga luar biasa, PC PMII kota malang memiliki 18 Komisariat definitif dan 2 komisariat persiapan serta 56 rayon yang berada di bawah PC PMII Kota Malang, bukan jumlah yang sedikit namun sangat disayangkan seorang pemimpi PC PMII kota malang bukannya bertanggung jawab akan sebuah jabatan yang tersisa beberapa bulan lagi, malah memilih meninggalkan jabatan ketua demi mengikuti kontestasi Politik PKC, bagaimana nasib 20 komisariat dan 56 rayon yang berada di Kota malang, pertanyaan yang ada di otak saya apakah program kerja nya sudah selesai dan apakah pertanggung jawaban sudah diberikan, sangat miris sekali, saya kasihan kader kader kota malang jika melihat seorang pemimpin haus akan jabatan, dan yang saya takuti mereka para kader kader meniru jejak buruk.

Sumpah bai’at hanya menjadi formalitas, pantang menyerah, pantang berputus asa, pantang menyerah dan pantang meninggalkan PMII dalam situasi dan kondisi apapun.

Yang lebih membuat saya bertanya tanya, kemana 20 komisariat dan 56 rayon yang ada di kota malang, kok seolah olah tidak terjadi apa-apa, apakah daya kritisnya sudah dibeli atau sudah ditukar oleh janjian janjian manis, atau mereka tidak tau terkait yang terjadi di kota malang saat ini.

Belum lama saya menulis apa sih tujuan dalam berproses di PMII, saya selaku kader kota malang menangis melihat kondisi PC PMII Kota Malang ditinggal oleh ketuanya, siapakah yang saya harus percaya dan teladani.

sudah urus aja kepentingan kalian, biar cabang diurus anak anak rayon yang murni berproses tidak bertendensi kepentingan.

 

Penulis : Jamal Kader PMII Kota Malang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *