SPI MoU dengan Yayasan Sahid Jaya Jakarta Dalam Pengembangan Pariwisata dan Entrepreneurship

Ketua STK SPI Kota Batu Yuanita, M.M., CFP saat melakukan MoU dengan Dr. Yohanes Sulistyadi, M.Pd selaku Direktur Eksekutif dari Yayasan Sahid Jaya, Jakarta di Transformer Center.

Indonewsdaily.com, Kota Batu – Dalam rangka menjalin kerjasama melalui Kampus Merdeka untuk saling membantu dalam pembekalan para mahasiswa dan mahasiswi terkait dengan pariwisata dan kewirausahaan, STK (Sekolah Tinggi Kewirausahaan) SPI (Selamat Pagi Indonesia) Kota Batu, melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Yayasan Sahid Jaya, Jakarta.

Pada kegiatan ini, para mahasiswa dan mahasiswi STK SPI juga mengikuti kuliah umum oleh Dr. Yohanes Sulistyadi, M.Pd selaku Direktur Eksekutif dari Yayasan Sahid Jaya, Jakarta  dengan tema “Memperkuat STK Melalui Kebijakan Kampus Merdeka” di Transformer Center, pada Jumat (15/7/2022).

Dalam MoU tersebut, telah disepakati bahwa selain dengan pembekalan pariwisata dan kewirausahaan, nantinya para alumni yang telah lulus dapat menjadi seorang entrepreneurship atau kewirausahaan.

Ketua STK SPI Kota Batu Yuanita, M.M., CFP menjelaskan, bahwa dengan dilakukannya MoU dengan Yayasan Sahid Jaya, Jakarta, dapat membantu STK SPI Kota Batu dalam hal kurikulum, akademisi maupun kewirausahaan.

“Ya, ini bagi kami merupakan suatu kehormatan yang sangat luar biasa sekali. Karena Yayasan Sahid Jaya berkenan mau bekerjasama dengan kita (STK SPI Kota Batu-red). Disamping itu, Universitas Sahid adalah kampus besar. Dan nantinya setelah lulus nanti, para mahasiswa maupun mahasiswi dapat menjadi seorang entrepreneurship,” terang Cece Yuanita sapaan akrabnya kepada awak media, usai MoU.

Menurutnya, semakin berkembangnya kurikulum tentang kewirausahaan menjadi mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa dan mahasiswi.

“Sedangkan di tempat kami ini justeru ingin mendalami. Karena kami melihat bahwa jika perekonomian dapat berjalan, tentunya dibutuhkan para entrepreneur-entrepreneur yang berkompeten,” tukas Cece Yuanita.

Sedangkan untuk dalam proses belajar mengajar itu sendiri, lanjut Cece Yuanita, itu seringkali para mahasiswa dan mahasiswi tersebut belajar secara otodidak.

“Maka dari itu, kami mencetak para pribadi-pribadi yang pada suatu saat nanti jika mereka lulus sudah siap kerja, bukan hanya tau teorinya saja. Karena mereka sudah berpraktek, sehingga begitu lulus tinggal jalan. Nah, yang mau kita bentuk itu tidak hanya dari segi akademisnya saja, akan tetapi juga harus praktek dengan life skill yang kita berikan,” ujarnya.

Tentu saja hal itu, masih kata Cece Yuanita, bisa dikatakan sebagai paket komplit tempat pendidikan, tempat praktek, tempat belajar sekaligus langsung terjun dengan berpraktek di lapangan.

“Prosentase praktek sekitar 40 persen, dan sisanya 60 persen teori supaya para mahasiswa dan mahasiswi lebih paham. Disamping itu, juga ada beasiswa bagi yang berprestasi. Jadi, sangat luar biasa sekali dan membanggakan. Artinya, hasil lulusan dari STK SPI Kota Batu sangat diterima oleh masyarakat, karena mereka berkualitas dengan memiliki skill atau keahlian tentang kewirausahaan yang telah dimiliki,” pungkasnya.

Sementara itu, Dr. Yohanes Sulistyadi, M.Pd selaku Direktur Eksekutif dari Yayasan Sahid Jaya, Jakarta, menyampaikan, jika nantinya melalui MoU dengan STK SPI dapat menjadikan suatu kerjasama yang baik dan terus berkelanjutan, serta menguntungkan bagi keduabelah pihak.

“Alasan kami memilih bekerjasama dengan STK SPI Kota Batu, karena addict valuenya entrepreneur dan Yayasan Sahid Jaya juga entrepreneur. Dan kebetulan di Kota Batu inikan Kota wisata, Yayasan Sahid Jaya juga bergerak di bidang pariwisata kewirausahaan, sehingga diharapkan setelah MoU kita dapat bersama-sama mengembangkan dunia pariwisata di Indonesia,” paparnya.

Pihaknya menambahkan, jika sekarang ini, yang besar dan yang maju itu saling bersinergi dan bekerjasama bukan sendiri.

“Selain itu juga nantinya kita juga mengembangkan digilatisasi, sehingga ke depan Yayasan Sahid Jaya dan STK SPI dapat bersama-sama selalu dapat maju secara bersama, dimana salah satunya nantinya kita juga akan melakukan pertukaran diantara mahasiswa,” tandas Dr. Yohanes Sulistyadi, M.Pd. (win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *