Terkait Insiden ‘Unboxing’ Ducati, Ketidaktahuan atau Euforia Berlebihan?

Indonewsdaily.com – Kejadian unboxing kargo Ducati jelang WSBK Mandalika menjadi pelajaran berharga. Faktor ketidaktahuan, euforia berlebihan hingga berlebihan, atau yang lainnya?

Kasus ini pertama kali mengemuka, saat media Jerman Speedweek menerima informasi dari Ducati. Pihak Ducati mengetahui bahwa kargo sepeda motor milik pembalap Michael Rinaldi telah dibuka.

Speedweek mendapatkan video tersebut dari korespondennya di Indonesia. Hal itu disebut membuat Sporting Director Ducati Paolo Ciabatti berang.

Speedweek bahkan menulis kalimat, ‘Paolo Ciabatti bereaksi dengan tidak dapat dimengerti dan marah atas insiden yang tidak dapat ditoleransi ini, seperti yang kita ketahui di motorsport hanya dari negara-negara dunia ketiga dan dari 40 tahun yang lalu’.

Hal itulah yang kemudian terus bergulir dengan cepat di komunitas dan media sosial, kemudian menjadi viral. Seperti bola salju yang menggelinding, semakin jatuh, semakin besar.

Dalam video atau foto yang beredar, terlihat seorang pria membuka peti kargo, lalu berpose dengan motor Ducati. Motor masih di dalam kotak, tetapi ditampilkan dengan jelas.

Itu saja, ada video lain yang juga beredar. Seorang pria lain terlihat berpose dengan motor Ducati, dengan caption yang terkesan bercanda termasuk rencana untuk melakukan ‘review’ terhadap motor tersebut.

Satu hal yang harus diketahui, muatan para pembalap yang datang ke event WSBK Mandalika atau event balap dunia lainnya memiliki SOP (Standard Operating Procedure) alias prosedur operasi standar khusus.

Kargo logistik peserta WSBK hanya dapat dibuka oleh otoritas pabean negara setempat dan tim pemilik kargo. Hal ini untuk mencegah spionase dan manipulasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ini sederhana seperti ini. Pembalap motor di dunia umumnya memiliki teknologi yang canggih. Jika dirusak, sengaja atau tidak, pengaturan motor dapat berubah. Termasuk bagian yang merupakan bagian dari standar keselamatan dan keamanan.

Apalagi jika seseorang memiliki niat buruk. Bahayanya jauh di depan, pengemudi sendiri akan mendapat masalah dan bahkan bisa jadi kecelakaan. Bahaya kan?

Kepala Operasi Olahraga Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Dylan Dilato dalam wawancara dengan detikSport, Kamis (11/11) menjelaskan, insiden kargo Ducati yang dibongkar dan jadi viral itu sudah terselesaikan. Ia juga menyebut-nyebut soal ketidaksengajaan karena ketidaktahuan.

“Pihak Ducati sudah memaafkan, sudah selesai semuanya dan tidak ada masalah lagi,” terangnya.

Satu pertanyaan besar, siapakah pelaku yang berpose dengan motor Ducati itu dan sampai viral?

“Itu oknum, bukan panitia,” tegasnya.

Dylan Dilato menjelaskan, oknum-oknum tersebut melakukan hal seperti itu (berpose dengan motor Ducati) karena faktor ketidaktahuan. Jelas andai oknum-oknum itu tahu, mereka tidak akan memuaskan egonya untuk berfoto agar demi ketenaran.

“Jadi, ada unsur ketidaksengajaan karena ketidaktahuan,” ujarnya.

“Ya mereka mau foto, biar keren atau dipamerkan ke temannya. Tapi jelas itu suatu hal yang kurang tepat,” lanjutnya.

Satu hal yang penting, kini kargo Ducati dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ada bagian yang rusak, semuanya aman.

“Ducati case closed, barang nggak rusak dan nggak hilang,” ungkapnya.

Tentu, ajang WSBK Mandalika adalah salah satu ajang besar balapan di Indonesia. Masyarakat punya kebanggaan yang besar, kalau Ibu Pertiwi akhirnya bikin ajang geber-geberan motor lagi di level dunia!

Akan tetapi yang harus digarisbawahi, euforia yang berlebihan apalagi sampai kebablasan tentu bisa jadi bumerang. Apalagi yang turut berkaitan dengan aspek standar keamanan dan keselamatan para rider seperti dalam insiden kali ini.

“Mereka euforianya mungkin besar, mau berfoto dengan motor pembalap dunia. Kami berharap, hal seperti ini tidak lagi terjadi kedepannya,” tutur Dylan.

WSBK Mandalika seharusnya dilangsungkan 12-14 November, tapi diundur menjadi 19-21 November 2021 dan merupakan seri pamungkas dari 13 balapan musim ini.

Hal ini karena adanya pertimbangan logistik dan juga pengiriman barang. Selain itu balapan ini diundur bukan hanya karena faktor teknis namun juga agar pelaksanaannya tidak bersamaan dengan final MotoGP yang berlangsung di Valencia akhir pekan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *