Warga Kutorejo Temukan Bayi Perempuan di Atas Kayu Bakar

Indonewsdaily.com, Mojokerto – Fenomena pembuangan bayi di Mojokerto menjadi trend negatif. Setelah penemuan mayat bayi di sungai Mojogeneng Jatirejo beberapa waktu lalu, kini warga Mojokerto kembali dihebohkan penemuan bayi oleh orang tua tak bertanggungjawab.

Warga Dusun Ngerayung, Desa Kepuh Pandak, Kecamatan Kutorejo heboh dengan ditemukannya bayi berjenis kelamin perempuan. Bayi mungil itu ditemukan di belakang rumah warga, Selasa (22/6/2021). Saat pertama kali ditemukan, bayi masih dengan tali pusar yang menempel dan tanpa sehelai benangpun.

Kepala Dusun (Kadus) Ngerayung, Siswoyo mengatakan, ia mendapatkan laporan salah satu warganya jika menemukan bayi di belakang rumahnya. Saat itu warga mendengar tangisan bayi di belakang rumah.

“Menurut informasi dari warga yang menemukan, warga mendengar suara tangis bayi sekira jam 4 subuh. Tapi itu dianggap anak tetangga sebelah yang menangis,” jelasnya.

Ditambahkan Siswoyo mengatakan Mirna salah satu warganya yang menemukan bayi itu awalnya menduga anak terangganya yang baru dilahirkan tersebut menangis. Sehingga ia tidak mencari tahu asal suara bayi tersebut. Namun sekitar pukul 06.30 WIB, Mirna ke belakang untuk mengambil kayu bakar yang ada di halaman belakang rumah. Alangkah kagetnya ketika melihat ada bayi di atas tumpukan kayu bakar.

“Tetangga sebelahnya baru melahirkan sehingga dianggap anaknya tetangganya yang menangis. Tadi pagi, dia ke belakang mau ambil kayu bakar untuk masak, tidak tahunya di atas kayu bakar ini ada bayi. Spontan, Mirna langsung mengendong bayi tanpa sehelai benangpun itu ke dalam rumah,” katanya.

Penemuan bayi tersebut langsung dilaporkan ke pihaknya dan dilanjutkan ke perangkat desa dan Polsek Kutorejo. Tak lama, petugas datang dan mengevakuasi bayi yang masih dalam keadaan hidup tersebut ke Puskesmas Kutorejo.

“Bayi berjenis kelamin perempuan, kondisinya Alhamdulillah sehat. Sekarang sudah dirujuk ke Puskesmas Kutorejo. Kalau lihat kondisinya, baru dilahirkan karena tali pusar atau ari-ari masih menempel belum dipotong. Juga terlihat masih merah, perkiraan saya yang membuang orang sini tapi bukan dari dusun saya,” ujarnya.

Dugaan itu lanjut Siswoyo lantaran warga Dusun Ngerayung tidak ada yang hamil. Namun diduga, lanjut Siswoyo pembuang bayi paham lokasi pembuangan yang dekat dengan rumahnya. Menurutnya jika niat dibuang tidak dibuang sampai di lokasi tersebut, namun pembuang bayi membuang bayi miliknya agar ditemukan warga. (man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *