Wisata di Kota Mojokerto Jadi Jujugan, Ning Ita: Warga Kota Harus Manfaatkan Peluang

 

 

 

 

Foto: Walikota Mojokerto Ika Puspitasari berfoto bersama peserta pelatihan.

Indonewsdaily.com, Mojokerto — Kota Mojokerto yang kini memiliki sejumlah destinasi wisata diharapkan mampu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendongrak perekonomian. Hal itu dikatakan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari saat menghadiri pelatihan olahan makanan dari ikan yang diadakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) di Gedung Workshop Alas Kaki Surodinawan. Pelatihan tersebut digelar selama tiga hari kerja, yakni 25-29 Mei.

Di hari kedua pelatihan, Jumat (26/5), para peserta mendapat kunjungan langsung dari Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari. Kedatangan sosok nomor satu di Kota Mojokerto ini tentu menambah optimisme dan semangat peserta pelatihan untuk menjadi wirausaha di bidang makanan, mengingat adanya peluang untuk hal tersebut.

“Karena Kota Mojokerto ini kan kota perdagangan dan jasa. Yang paling terkenal adalah kulinernya. Orang kalau datang ke sini malam Minggu luar biasa, (ke) Alun-alun, Benteng Pancasila, Empunala, Surodinawan, rata-rata untuk makan,” ujarnya.

Menyadari adanya peluang tersebut, pihaknya ingin memastikan jika para warga turut memanfaatkannya. Sehingga, salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh pemkot adalah dengan menggelar pelatihan ini.

“Maka panjenengan disini dibekali ilmu, keterampilan untuk membuat makanan. nanti panjenengan bisa menjadi bagian dari warga kota yang ikut berjualan dengan menggunakan keterampilan yang panjenengan miliki,” terang perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini.

Sebagaimana diketahui, sejumlah fasilitas publik dan jalan raya yang telah dibangun oleh Pemkot Mojokerto belakangan ini terbukti telah memberikan dampak bagi perekonomian warga. Misalnya, kehadiran Jalan Raya Empunala yang baru juga dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan makanan, baik angkringan atau warung makanan lainnya. Pihaknya pun bersyukur atas fakta bahwa tersebut.

“Saya ingin yang menjadi tuan rumah adalah warganya sendiri. Kita jangan jadi penonton saja. Kita harus jadi tuan rumah, ambil bagian disana. Jangan kota kita diserbu orang dari luar. Panjenengan sebagai warga kota harus ikut ambil bagian,” pungkasnya.

Perlu diketahui, dukungan yang diberikan Pemkot Mojokerto tidak hanya berupa pelatihan. Namun juga berlanjut dengan pendampingan, bantuan pendanaan atau alat produksi, serta pembentukan koperasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *