Demo 11 April, GMNI Malang Minta Evaluasi Menteri dan Tolak Penundaan Pemilu

Aksi Mahasiswa yang tergabung di GMNI menolak penundaan pemilu dan evaluasi menteri.

Indonewsdaily.com, Kota Malang – Mahasiswa di Malang turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa atau demo 11 April. Aksi demonstrasi itu dipusatkan di depan gedung DPRD dan Balai Kota Malang.

Massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini mengawali aksi dengan longmarch menuju depan Balai Kota Malang yang bersebelahan dengan gedung DPRD.

Mereka membawa atribut organisasi pergerakan yang diikuti poster-poster bertulis kritikan terhadap rezim Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.

Setelah tiba di titik aksi, mahasiswa mulai mengisi aksi demonstrasi dengan orasi secara bergantian. Puluhan aparat kepolisian juga terlihat mengawal jalannya aksi demo.

Korlap aksi Alan Landi mengatakan ada sejumlah tuntutan yang disuarakan bersamaan demo 11 April ini. Semua tuntutan itu diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan, terutama kebijakan pro rakyat.

“Kami ada sejumlah tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi hari ini. Semua terkait kebijakan pemerintah yang cenderung membawa dampak kepada rakyat,” ujar Alan kepada wartawan di sela aksi, Senin (11/4/2022).

Ketua DPC GMNI Malang merinci beberapa tuntutan yang dibawa dalam aksi unjuk rasa hari ini. Pertama terkait kenaikan harga BBM jenis Pertamax, kedua kenaikan harga bahan pokok di masa bulan puasa Ramadan.

“Berikutnya, kami menolak penundaan pemilu. Karena konstitusi sudah mengatur pesta demokrasi digelar lima tahun sekali, dan wajib untuk dilaksanakan,” ungkapnya.

Menurut Alan Pemerintah Jokowi-KH Ma’ruf Amin juga perlu melakukan evaluasi terhadap para menteri, yang seringkali mengeluarkan kebijakan yang justru tak sejalan dengan program pemerintah.

“Kami juga meminta ada evaluasi sejumlah menteri, di mana saat mengeluarkan kebijakan tak sejalan dengan presiden,” tuturnya.

Aksi unjuk rasa mahasiswa GMNI ini tak berlangsung lama. Sekitar pukul 12.25 WIB, mereka kemudian membubarkan diri, setelah menyampaikan sejumlah tuntutan.

Sampai siang ini, belum terlihat lagi adanya gelombang aksi unjuk rasa dari kelompok mahasiswa lain di depan Balai Kota Malang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *