Dukung Pengembangan UMKM, Universitas Ma Chung Beri Pendampingan Business Matching

Dukung Pengembangan UMKM, Universitas Ma Chung Beri Pendampingan Business Matching foto: kegiatan pelatihan business Matching Hotel Atria kota Malang

indonewsdaily.com, Malang- Dalam rangka pendampingan terhadap market produk UMKM agar bisa Go International maka Universitas Ma Chung melaksanakan pelatihan dan business matching dengan calon buyer dari Korea Selatan di Ballroom Atria Hotel, Kota Malang, Rabu (11/09/2024).

Hal tersebut diikuti oleh Sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) diKabupaten Malang dan diikuti oleh 30 pelaku usaha yang telah memiliki ijin usaha dan kelengkapannya.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal  11-12 September 2024, Universitas Ma Chung melalui penelitian PKKM yang mendapatkan pendanaan hibah dari Kemendikbudristek.

Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Stefanus Yufra, MS, M.Si menyatakan jika IKM punya potensi besar untuk ekspor maka akan meningkatkan pruduck UMKM semakin di kenal di luar negeri

“Kami ada topik penelitian lain yaitu bagaimana orang dari luar ke Malang memandang produk dari UMKM menjadi dikenal selain untuk memberikan wadah bagi pelaku usaha dalam menjual produknya khususnya untuk pasar ekspor, selain bisa menambah income UMKM juga akan memperkenalkan produksinya,” ungkap Prof Yufra.

Selain itu Yufra menambahkan bahwa pihaknya menghubungkan pelaku usaha melalui diaspora dan atase perdagangan Indonesia di Korea Selatan ada 30 UMKM nantinya

“Besok langsung dengan calon pembeli dari Korea Selatan yang nanti dia akan menilai 30 UMKM yang izin usahanya jelas, dia punya merk yang jelas dan produknya jelas, sehingga calon pembeli itu lihat mana yang dia sukai,” ucapnya.

Dengan kehadiran dan pendampingan yang diberikan oleh Universitas Ma Chung, diharapkan para pelaku IKM punya kepercayaan diri bahwa produknya bisa masuk ke pasar internasional, dan wawasan terkait pasar internasional bisa terbuka dan bisa membangun kerjasama dengan berbagai pihak.

Acara dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Fuad Fauzi serta dihadiri oleh perwakilan Bea Cukai, buyer dari Korea Selatan dan 30 UMKM yang terpilih melalui proses seleksi dari Kabupaten Malang.

Setiap IKM yang diundang melakukan presentasi satu persatu terkait produknya dan membawa contoh produknya. Karena itu disiapkan IKM yang sudah terstandarisasi agar sesuai dengan yang diinginkan calon buyer.

Selain itu, IKM lewat acara itu juga bisa mengetahui informasi apa yang diinginkan calon buyer agar bisa diikuti.

Yufra mengatakan bahwa pihaknya mendukung langkah-langkah yang dilaksanakan dalam membantu UMKM Go Internasional.

“Dari penelitian kami selama lebih dari 10 tahun, kami mempelajari dan kemampuan apa yang mendukung untuk meningkatkan kinerja UMKM. Kalau mereka hanya di dalam negeri pemasaran tidak memperoleh hasil yang baik. Karena itu kami mau fasilitasi kerja sama dengan Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Timur AQ kabupaten Malang juga dengan Indonesia Trade Promotion Center di Korea Selatan untuk bisa menghubungkan kita dengan pembeli dari Korea Selatan,” jelas Prof. Yufra.

Lebih lanjut, Prof Yufra mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu, Presiden Jokowi menyampaikan dukungan untuk membawa UMKM Go Internasional. Namun hingga sekarang tindakan nyata dari pemerintah sangat terbatas. Sehingga hal tersebut membuat pihaknya dari perguruan tinggi ikut berkontribusi dengan mengajak kerjasama dinas terkait serta Bea Cukai supaya UMKM bisa masuk ke pasar internasional.

“Kabupaten Malang ini kan ada 33 Kecamatan itu umkm-nya saja sudah ribuan tapi selama ini hanya fokus pada pasar domestik saja, masih sangat terbatas. Kami ada topik penelitian lain yaitu bagaimana orang dari luar ke Malang memandang produk dari UMKM,” pungkas Prof Yufra.(win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *