Kota Malang Zona Merah Covid-19, Tabung Oksigen dan obat-obatan Langka

Indonewsdaily.com, Malang- Situasi darurat terjadi di Kota Malang, sejumlah stok tabung oksigen dan obat-obatn langka. Kini, Kota Malang berstatus zona merah Covid-19. Wali kota Malang, Sutiaji membenarkan situasi darurat itu saat diwawancarai awak media di depan Balai Kota Malang, Rabu ( 7/7/2021).

“Benar, di Jatim sudah 20 Kabupaten/Kota berstatus zona merah dan stok tabung oksigen di Kota Malang mulai langka,” ujarnya.

Terkait Kota Malang zona merah berdasarkan data dari dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Sutiaji telah membangun komunikasi dengan Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Andi Muhammad terkait pembuatan Rumah Sakit Darurat tambahan di Kota Malang.

“Jadi bukan safe house saja, tadi sudah koordinasi dengan pak Pangdiv, insyallah kami nanti akan berbicara dengan para pengelola RS di Kota Malang untuk melakukan itu,” terangnya.

Sutiaji memang mengakui keterisian bed untuk penanganan pasien covid-19 di  sejumlah RS di Kota Malang sudah begitu penuh. Dia menuturkan bahwa Pangdivif 2 menyarankan agar Rumah Sakit Tentara Dokter Soepraoen yang menjadi RS darurat tambahan.

“Jadi kita akan lakukan itu. Harapannya nanti orang-orang yang di RS yang kondisinya sudah gak penanganan khusus (covid-19) itu kita geser ke RS lain,” jelas Sutiaji.

Sementara Sutiaji bersama Forkopimda melakukan sidak di beberapa tempat distributor tabung oksigen dan grosir alat kesehatan. Tujuannya untuk meninjau stok tabung oksigen, gas oksigen, masker, oksimeter dan obat-obatan Covid-19.

Rombongan tersebut memulai sidak ke Wirantono Gas Distributor Oksigen di Jalan Aris Munandar 27 Kidul Dalem Kota Malang. Lalu bergeser ke Grosir Alat Kesehatan Arnez De Lourdes di Jalan Dokter Cipto, Kota Malang. Hingga ke Distributor Alkes Medilab di kawasan Oro-Oro Dowo Kota Malang.

“Kami berkunjung melihat ke penyedia alat kesehatan di sana memang berkaitan dengan tabung gas oksigen. Sampai saat ini memang masih tersedia,” terangnya

Dia menambahkan untuk kebutuhan gas oksigen di tiap rumah sakit di Kota Malang itu bervariatif tergantung dengan jumlah pasiennya di masing-masing RS.

“Tentu tadi di RSSA lebih tinggi karena jumlah pasien. Pasiennya kalau masih sedang dan ringan tidak banyak (butuh oksigen),” jelasnya.

Hanya saja, kata Sutiaji, dia mendapati bahwa stok tabung gas oksigen di Kota Malang sedang mengalami kelangkaan.

“Jadi tabung gasnya yang memang kurang, karena itu impor. Ketika impor berarti kita tergantung dengan luar,” terangnya.

Dia juga menambahkan bahwa saat ini obat-obatan untuk penanganan Covid-19 di Kota Malang sudah semakin terbatas.

“Seperti suplemen itu aja sudah mulai langka. Terus obat actemra juga langka. Terus tadi obat remdesifir juga,” tuturnya.

Dia menerangkan kelangkaan tabung gas oksigen dan obat-obatan tersebut bukan karena pihak penyedia sedang menimbun produknya. Tetapi stok dari pihak suplier memang sudah tidak ada. ( Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *