Peringati 68 Tahun GMNI, DPK GMNI Se-Surabaya Lakukan Live In di Kampung Adat Segunung

DPK GMNI Se-Surabaya saat memperingati Diesnatalis Ke-68 GMNI dengan kegiatan live in dan kirab budaya di Kampung Adat Segunung, Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (26/3).

Indonewsdaily.com, Surabaya – Dewan Pengurus Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPK GMNI) Se-Surabaya peringati Diesnatalis GMNI ke-69 dengan melakukan serangkaian kegiatan live in dan kirab budaya di Kampung Adat Segunung, Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (26/3).

Kegiatan yang mengusung tema 68 tahun membentuk kader yang revolusioner dan mengabdi kepada rakyat ini dibuka dengan pertunjukan dari Mohoagung Gamelan Heritage dan dilanjutkan sambutan pembuka dari Kepala Kampung Adat Segunung, Safi’i.

Setelah itu, Ketua Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI), Andi Yuwono memberikan pidato kebudayaan dan juga memberikan apresiasi kepada DPK GMNI Se-Surabaya yang menyelenggarakan kegiatan diesnatalis ke-68 dengan melakukan pengabdian masyarakat selama empat hari di Dusun Segunung.

“Apresiasi perlu ditunjukan kepada kawan-kawan dari DPK GMNI Se-Surabaya yang sudah melakukan berbagai kegiatan pengabdian di Dusun Segunung diantaranya memeras sapi, mencari rumput, membuat kandang dan turut serta dalam pengolahan limbah yang benar,” jelas Andi yang kerap disapa Katip.

Ketua ASIDEWI ini berharap agar kader-kader GMNI Surabaya harus setia dengan konsep Tri Sakti Bung Karno. “Yang dimana bangsa merdeka memiliki tiga hal diantaranya, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang Kebudayaan,” tegasnya.

Pemberian kenang-kenangan kepada Kepala Kampung Adat Segunung, Safi’i, Sabtu (26/3).

Sementara, Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMI Kota Surabaya, Srysnindya Mayrawati dalam sambutannya menekankan agar para kader GmnI Kota Surabaya paham terhadap nilai-nilai kebudayaan dan juga mendorong agar kegiatan live in dan Diesnatalis GmnI ini bisa dilakukan secara rutin, agar dapat terus menjalin silahturahmi berkelanjutan dengan Dusun Segunung.

“Terus berjuang demi Rakyat di Masa Pandemi ini, dan jadikan Tri Sakti Bung Karno sebagai Senjata kita dalam memperjuangkan Kaum Marhaen di Surabaya,” tegasnya dengan berapi-api.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *