Proyek Fisik Ikon Kota Mojokerto Dipastikan Mangkrak

Indonewsdaily.com, Mojokerto – Kondisi proyek fisik di Kota Mojokerto sungguh miris. Proyek prestisius yang digadang-gadang jadi icon Kota Mojokerto dipastikan molor dan terancam mangkrak.

Kondisi proyek itu diketahui saat Komisi II DPRD Kota Mojokerto mengelar sidak. Dalam sidak itu, wakil rakyat menemukn fakta-fakta miris.

Sepeeti proyek prestisius rehabilitasi Taman Alun-alun tugu Majapahit dengan tinggi 45 meter senilai Rp 2,8 miliar yang dikerjakan oleh CV Indraprasta, dewan menemukan fakta jika proyek itu berhenti mulai hari ini, Rabu (29/12). Ironisnya, puluhan pekerja belum menerima gaji selama tiga minggu.

Kondisi ini sungguh miris, proyek yang jauh-jauh hari akan jadi icon kota ini dipastikan berhenti pengerjaannya. Nestapa itu ditambah bangunan tugu alun-alun lama sudah dihancurkan.

“Kalau dilihat bangunan alun-alun ini ya masih 20 persen pengerjaan. Bahkan, pekerjanya belum dibayar selama 3 minggu. Ini ironis, jelas ada aturan ketenagakerjaan yang dilanggar,” jelas Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto Moch. Rizky Fauzy Pancasilawan.

Setelah sidak kondisi proyek alun-alun, Komisi II bergeser ke proyek trotoar di jalan Majapahit. Di lokasi ini, pemandangan sama pun terlihat, proyek dipastikan molor dari kontrak.

“Pengerjaannya juga asal-asalan. Banyak bekas urugkan yang malah menutup aliran air,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dewan juga melakukan sidak di proyek gedung DPRD yang berada di Surodinawan. Di proyek gedung dewan, wakil rakyat sempat uring-uringan dengan petugas keamanan proyek.

“Untuk proyek gedung dewan, jauh dari harapan kita. Dalam pembahasan dengan eksekutif, proyek gedung dewan tahap satu tidak seperti ini. Eksekutif terlalu memberikan ekspetasi lebih tapi nyatanya berbanding terbalik,” tuturnya.

Menurut poltisi PDI Perjuangan ini, ketika hendak sidak ke gedung dewan, ia berharap sudah ada keramik.dan finising lainnya, tapi nyatanya hanya kerangka saja.

“Akan kita minta keterangan pada eksekutif soal beda pemaparan saat pembahasan dan realisasinya,” tegasnya.

Proyek paling tragis terlihat pada proyek Taman penunjang wisata Bahari di area jembatan Rejoto. Kondisinya bahkan masih 10 persen. Pekerja nampak sedang meratakan tanah, sedangkan pekerja lainnya mendirikan tiang untuk pendopo.

Menyikapi proyek amburadul di Kota Mojokerto yang hampir terjadi tiap tahun, Rizki akan menindaklanjuti dengan menggelar hearing terkait parahnya progres pengerjaaan proyek yang digadang gadang jadi ikon kota Mojokerto tersebut.

“Yang jelas akan kita panggil dinas terkait. Kita juga akan kejar soal denda yang diterapkan pada proyek-proyek itu apa sudah sesuai atau tidak,” tegasnya.

Selain itu, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Junaidi Malik menjelaskan bahwa pekerjaan Tugu alun-alun tenaga kerjanya sudah berhenti beraktifitas serta banyak yang pulang. beberapa lokasi tersebut merupakan tempat keramain dan fasum ,persoalan TDK selesai nya di lapangan dan berantakan matrial di sekitar nya sangat berdampak merugikan masarakat terkait kelancaran, keamanan kenyamanan, dan mobilitas masarakat.

“Kita menemukan beberapa hal yang harus menjadi evaluasi besar oleh Pemkot, yaitu terkait pola perencanaan, tahapan lelang, dan tahapan pelaksanaannya. kita ketahui tiap tahun bisa dikatakan tahapan penyerapan program fisik insfrastruktur selalu terlambat start ,sering dalam posisi jelang akhir tahun dokumen kontrak baru di tandan tangani. padahal kalau pola perencanaan bisa selesai di awal ,dan awal tahun anggaran bisa diajukan tahap lelang bisa ada cukup waktu Ndak sampai mepet akhir tahun sepreti sekarang” jelas Junaidi Malik.

Lebih lanjut Juned sapaan Junaidi juga menegaskan pola pola yang janggal dan kurang pas itu menjadi atensi kita untuk segera kita bedah untuk menjadi bahan RDP bersama OPD terkait  evaluasi besar kedepan dan yag terpenting memastikan harus ada konsekwensi ketegasan.

“Kita akan segera mengambil langkah dan sikap yang jelas secara regulasi dan aturan main yang berlaku ,sehingga kelemahan pola yang ada selama ini benar benar bisa jadi evaluasi ,kita Ndak mau Kota Mojokerto menjadi Teracak acak oleh sekelompok pihak yang tidak jelas ” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *