Seni Bantengan, Warisan Budaya yang Terus Dijaga Lembu Suro

Seni Bantengan di Kabupaten Malang, yang terus dilestarikan Lembu Suro.

Indonewsdaily.com, Malang – Kabupaten Malang , Jawa Timur selain dikenal dengan keindahan alamnya, juga menyimpan kekayaan budaya yang tak kalah menarik. Salah satu di antaranya adalah Seni Bantengan, sebuah warisan leluhur yang hampir terlupakan.

Namun, berkat semangat dan dedikasi kaum milenial di kawasan Pajaran, Poncokusumo, seni ini kembali bersinar dengan daya tariknya yang memikat.

Di tengah gempuran arus modernisasi, para pemuda di kawasan Pajaran memutuskan untuk mengambil peran dalam melestarikan Seni Bantengan. Dipelopori oleh semangat juang yang menggebu, mereka bergerak dari panggung ke panggung, dari desa ke desa, dengan tujuan membawa kembali gemerlap Seni Bantengan.

Komitmen mereka tidak terbatas hanya pada ranah lokal. Dengan bijak, mereka memanfaatkan kekuatan media sosial untuk memperkenalkan dan mempromosikan Seni Bantengan ke masyarakat luas.

Platform seperti Facebook, TikTok, dan YouTube menjadi wadah yang efektif untuk menyebarkan keindahan dan makna di balik Seni Bantengan.

Dua di antaranya, kanal YouTube “Arek Pajaran Official” dan “Lembu Suro Pajaran,” menjadi sarana utama bagi mereka untuk berbagi kekayaan budaya ini.

Tak hanya membatasi diri pada gaya tradisional Seni Bantengan, para pemuda ini juga memanfaatkan teknologi untuk menciptakan gaya musik alternatif yang segar dan menginspirasi. Salah satu inisiatif menonjol adalah DJ Samid Project, sebuah kanal YouTube yang telah berdiri kokoh selama dua tahun terakhir.

Keberhasilannya tergambar dari 24 ribu pelanggan yang setia mengikuti kiprahnya, dengan puluhan ribu penonton setiap kali video baru diunggah.

Yang memukau dari kisah DJ Samid adalah semangat belajar otodidak yang diterapkan.

Meskipun masih berusia belasan tahun, DJ Samid memperlihatkan dedikasi luar biasa dalam mempelajari setiap aspek produksi musik. Dukungan dari lingkungan sekitar dan bakat alaminya menjadi kunci kesuksesannya.

Karyanya tak hanya sebatas menghibur, melainkan juga mampu bersaing dengan hasil karya profesional di industri musik.

“Tentunya ini bagian dari upaya untuk melestarikan seni dan budaya di Kabupaten Malang. Sebab, bagaimanapun kita harus ikut andil dalam menjalaga kelestarian seni bantengan ini,”jelasnya Kamis, 19 Oktober 2023.

*Semangat Melestarikan Budaya dan Seni*

Inisiatif dari pemuda-pemuda di Pajaran, Poncokusumo, dan sekitarnya adalah contoh nyata dari semangat melestarikan kekayaan budaya dan seni. Mereka tidak hanya menjadi penjaga dari kearifan lokal, tetapi juga menjadi pionir dalam mengadaptasi tradisi dengan perkembangan zaman.

Langkah-langkah yang mereka ambil memberikan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk tidak hanya menghargai warisan nenek moyang, tetapi juga berani berinovasi. Mempertahankan akar budaya bukan berarti terpaku pada masa lalu, melainkan membawanya dalam perjalanan yang terus berkembang.

*Memancarkan Harapan Baru*

Kisah ini bukan hanya tentang Seni Bantengan atau Dj Samid Project. Ini adalah tentang semangat dan kegigihan kaum milenial dalam memajukan dan mempertahankan keberagaman budaya.

Mereka adalah agen perubahan, membawa angin segar bagi kekayaan budaya Indonesia.

Melalui upaya mereka, kita diingatkan akan pentingnya melestarikan tradisi sambil tetap beradaptasi dengan era modern.

Mereka membuktikan bahwa melalui dedikasi dan semangat, warisan nenek moyang dapat terus berbunga dan menginspirasi generasi mendatang. Kabupaten Malang, dengan segala keindahan alam dan kearifan budayanya, kembali membuktikan diri sebagai panggung bagi kebangkitan seni dan budaya.

“Harapannya seni bantengan ini terus dikembangkan, apalagi juga perlu diperluas dengan melibatkan anak-anak generasi bangsa. Sehingga, seni bantengan ini tak hanya dikenal masyarakat lokal, tapi juga nasional bahkan internasional,”ucap Andre, salah anggota Lembu Suro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *