Serahkan 16 Antropometri Kit, Ning Ita Yakin Kota Mojokerto Zero New Stunting

 

Foto: Ning Ita didampingi Kadinkes dr. Farida, Camat Magersari Ary Setiawan saat penyerahan alat Antropometri kit.

Indonewsdaily.com, Mojokerto – Sebanyak 16 alat pengukuran Antropometri kit diserahkan oleh Walikota Mojokerto Ika Puspitasari kepada posyandu di Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, Rabu (1/11/2023). Kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari ini sebagai upaya pemerintah untuk mewujudkan zero new stunting di Kota Onde-onde.

Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, sebanyak 16 Antropometri kit telah diberikan ke para kader motivator kesehatan di kelurahan Wates.

“Setelah minggu lalu kita serahkan 10 alat, hari ini 16 alat sehingga totalnya 26 Antropometri Kit,” ucapnya.

Sosok yang akrab disapa Ning Ita ini menjelaskan, Pemkot Mojokerto terus mendukung program prioritas nasional yakni penurunan angka stunting. Salah satunya dengan menarget ‘Zero New Stunting’ yaitu tidak adanya balita stunting baru.

“Kita akan menjaga, jangan sampai ada bayi balita stunting baru lagi,” jelasnya.

Demi tercapainya target tersebut, Pemkot Mojokerto terus mengencerkan sosialisasi serta program yang menyasar mulai dari calon pengantin, ibu hamil hingga ibu menyusui.

“Kita beris pemahaman, vitamin serta gizi. Tujuannya agar tidak ada bayi atau balita yang stunting,” tuturnya.

Bagi bayi yang mengalami stunting, lanjut Ning Ita memaparkan, pemerintah akan memberikan bantuan serta bantuan gizi agar bayi tersebut bisa berkembang secara normal.

“Jadi yang sudah terlanjur (bayi stunting) kita tetap ikhtiar agar bayi itu kembali normal,” jelasnya.

Angka stunting di Kota Mojokerto terus mengalami penurunan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Di tahun 2019 angka stunting di Kota Mojokerto mencapai 9.04 persen. Di tahun 2020, menurun menjadi 7,71 persen, tahun 2021 menjadi 4,48 persen.

Sedangkan di tahun 2022, angka bayi stunting di Kota Mojokerto kembali turun menjadi 3,12 persen dan di tahun ini angka bayi stunting hanya mencapai 2,27 persen.

Ning ita berharap, dengan adanya alat Antropometri Kit ini, para kader motivator kesehatan semakin semangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga bisa menurunkan angka stunting di Kota Mojokerto.

“Saya harap para kader motivator kesehatan semakin giat, jika ada ibu yang tidak mau datang ke puskesmas itu di motivasi agar mau ke puskesmas,” tukasnya.

Kepala Dinkes P2KB Kota Mojokerto, dr. Farida Mariana mengatakan pihaknya mentargetkan semua posyandu di Kota Mojokerto memiliki alat Antropometri Kit.

“Tahun ini akan 100 persen semua posyandu. Ada 170 posyandu semua akan memiliki Antropometri Kit,” tuturnya.

Lebih lanjut Farida mengatakan untuk pemberian alat akan dilakukan bertahap. Lantaran, penganggaran Antropometri Kit berasal dari APBD dan P-APBD tahun ini.

“Tuntas pada tahun ini semua posyandu di Kota Mojokerto,” pungkasnya.

Farida menjelaskan Antropometri Kit merupakan alat ukur yang berfungsi untuk pengukuran berat badan, panjang, tinggi badan, lingkar lengan atas dan kepala. Antropometri Kit juga merupakan alat penting dalam mendeteksi stunting pada anak.

Sementara itu, Camat Magersari Ary Setiawan mengucapkan terimakasih atas bantuan alat Antropometri kit ini. Dengan bantuan alat ini ia berharap 26 posyandu di Magersari semakin optimal dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

“Saya ucapkan terimakasih, semoga posyandu semakin giat dalam menjalankan program-programnya,” ucapnya.

Dengan adanya alat Antropometri Kit ini, Ary berharap bisa semakin menekan angka bayi stunting di Kecamatan Magersari.

“Sebab alat ini sudah memenuhi standar dari Kemenkes sehingga keakuratannya sangat tinggi. Semoga dengan alat ini bayi stunting semakin menurun,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *