Situs Momorikotey Ungkap Leluhur Orang Papua

Indonewsdaily.com, Nabire – Situs Momorikotey yang terletak di Pulau Panjang ( Kapatar) Kampung Mambor Distrik Kepulauan Moora Kabupaten Nabire diharapkan bisa menjadi obyek wisata berbasis sejarah sekaligus ungkap keberadaan leluhur orang Papua.

Ketua tim arkeologi dari Balai Arkeologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Klementin Faryo, menyatakan dari penelitian yang telah dilakukan di Momorikotey ditemukan beberapa benda purbakala berupa alat batu, seperti penokok sagu, kapak lonjong, kapak karang dan sejumlah barang pra sejarah lainnya.

“Di sana kami menemukan barang – barang pra sejarah terbuat dari batu seperti kapak batu. Yang lebih menarik perhatian kami di Momorikotey ditemukan kerangka manusia di kedalaman 1,5 cm,” kata Klementin.

Menurutnya dengan ditemukannya rangka manusia bisa menyingkap tabir keberadaan asal – usul leluhur ras Papua. Namun untuk melakukan penggalian rangka ini tentu dibutuhkan keseriusan tim arkeolog dalam bekerja dan dana yang tidak sedikit.

“Untuk melakukan penggalian rangka manusia kemudian merekontruksi diperlukan keseriusan dan kerja keras dari tim disamping sokongan dana yang memadai, kami sangat mengharapkan perhatian dan dukungan dari pemerintah setempat, dukungan dari masyarakat pun kami harapkan,” tambahnya.

Sebelum tim bertolak ke Jayapura Klementin Faryo berpesan kepada masyarakat terutama yang berada di zona situs Momorikotey untuk bisa menjaga kelestarian situs sampai tim arkeolog melakukan penelitian lebih jauh.

“Saya berpesan kepada masyarakat di sekitar temuan situs untuk serta menjaga keutuhan situs agar tidak rusak sampai nanti tim kami kembali dan akan bekerja lebih serius dan intens,” jelasnya.

Lanjut dikatakannya rencana kedatangan tim arkeologi yang dipimpinnya akan kembali bekerja di tahun 2022, jika pendanaan sudah tersedia.

“Kami akan kembali di 2022 jika Pemerintah Pusat menjawab proposal yang kami ajukan, kami akan bekerja lebih serius, giat dan penuh tanggung jawab, Momorikotey adalah situs sejarah yang bisa dijadikan obyek wisata sejarah,” pungkasnya. (Kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *