Tabur Bunga hingga Doa Bersama Semarakan HUT Kemerdekaan KT Kelurahan Kranggan

Indonewsdaily.com, Temanggung, Jateng- Salah satu budaya peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia terkhusus di tanah Jawa adalah tirakatan atau do’a bersama. Hampir seluruh wilayah di tanah Jawa bahkan mungkin di Nusantara melakukan hal ini.

Tak terkecuali Karang Taruna Kelurahan Kranggan, kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, pada Kamis (16/8) malam mereka menggelar acara Do’a bersama dan tabur bunga untuk pahlawan tahun ini, program yang digelar di TMP Kali Progo ini bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan terutama yang gugur di area tersebut.

Acara yang diawali dengan Tahlil oleh Gus Ahmad, dilanjutkan pemasangan janur di jembatan serta tabur bunga ini merupakan giat tahunan dari Karang Taruna Kelurahan Kranggan ini.

“Ini adalah kegiatan rutinan kami tiap tahunnya. Kami berharap ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan persatuan dan kerjasama guna menyikapi persoalan di Masyaraka, karang Taruna harus sejalan dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.” Ujar Ketua Karang Taruna Kelurahan Kranggan H. Noorsja’bani pada media.

Ia menambahkan agar kegiatan ini juga berjalan secara rutin tiap tahunnya.

“Harapannya ini bisa berjalan tiap tahun, sebagai media pengingat bagi generasi muda.” Imbuhnya

LPMK menyampaikan bahwa ada tanggungjawab besar bagi pemuda, selain menjadi promotor dalam kegiatan kemerdekaan namun juga harus mampu menjaga gejolak dalam masyarakat.

“Pemuda itu adalah generasi pejuang yang harus siap jadi promotor dalam berbagai pihak Bung.” Ujar Pramono Hadi.

Sementara itu Ketua Karang Taruna Kabupaten Temanggung yang diwakili oleh Widodo memberikan apresiasi kepada Karang Taruna kelurahan Kranggan atas terselenggaranya acara ini.

“Saya mewakili Karang Taruna Kabupaten, sangat mengapresiasi atas apa yang kawan-kawan kelurahan Kranggan lakukan malam ini, sejatinya pemuda berperan melanjutkan estafet pendahulu untuk kejayaan NKRI melalui kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat secara umum, pantang bagi pemuda jika hanya berpangku tangan, karena pemuda harus melakukan perbuatan yang hebat.” Pungkas pemilik Green school ini. (YWA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *