Parah!!! Rumah Korban Erupsi Gunung Semeru Dijarah Oknum Yang Tidak Bertanggung Jawab

Indonewsdaily.com, Lumajang – Sungguh miris dan kebacut terhadap oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, disaat para korban erupsi mengungsi dan meninggalkan rumahnya beserta harta bendanya bahkan hewan ternaknya kok masih ada orang orang yang tidak bertanggung jawab menjarahnya.

Diantara ribuan rumah korban erupsi semeru yang tersebar di tujuh desa dan dua kecamatan yang dijarah beberapa harta berharga di dalam rumah mereka berupa kompor, kulkas, hewan ternak dan beberapa lainnya, raib dijarah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Tidak hanya itu, beberapa hewan ternak juga ikut dijarah. Hal ini membuat nasib korban erupsi Semeru makin mengenaskan.

“Ternak yang dijarah itu seperti ayam, sedangkan sapi atau kambing tidak ada (penjarahan). Kompor juga banyak yang diambil. Mereka, banyak yang mengeluh kalau rumahnya dijarah,” ucap personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sarianto, kepada awak media di Dusun Kamar A, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Rabu (8/12).

Sarianto menjelaskan, penjarahan tersebut baru diketahui ketika BPBD Kabupaten Malang sedang melakukan pendampingan warga saat mengevakuasi barang-barangnya yang ada di rumahnya, pada Senin (6/12).

“Kalau laporan enggak ada, hanya saja mereka (warga) ini mengeluh,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut Sarianto, BPBD Kabupaten Malang dan BPBD Kota Batu dengan sejumlah relawan, bersiaga hingga pukul 18.00 petang.

“Kami juga menghalau warga atau masyarakat yang datang karena ingin melihat lokasi terdampak, atau warga yang ingin selfie di lokasi kejadian. Jadi seperti memblokade,” terangnya.

“Saat ini warga masih trauma. Biasanya mereka (warga) siang itu kembali ke rumahnya. Lalu beranjak sore kembali ke pengungsian atau ke sanak keluarganya,” imbuhnya.

Hingga saat ini warga yang rumahnya terdampak abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru masih enggan kembali ke rumahnya masing-masing.

Informasi yang dihimpun, kondisi cuaca yang masih perlu diwaspadai adalah saat hujan mulai turun. Hingga saat ini setidaknya sudah ada enam warga yang mengeluh karena rumahnya dijarah.

Sementara itu, dari catatannya, di Dusun Kamar A, ada sekitar 50 rumah yang terdampak banjir lahar dingin dan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *