Indonewsdaily.com – BNPB dikatakan mendukung usulan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk memberikan diskresi kepada para pemain olahraga terkait karantina. Tapi ada prasyarat.
Demikian disampaikan Menpora Zainudin Amali, usai menggelar rapat tertutup dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas Covid-19, Kementerian Kesehatan, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), KONI Pusat, dan perwakilan olahraga. di kantor Kemenpora, Rabu (19/19). 1/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Menpora dan pihak terkait menerima informasi serta pengaduan dari olahraga yang melaksanakan kegiatan olahraga dari luar negeri, serta staf yang akan meninjau Indonesia terkait penyelenggaraan acara olahraga.
Mereka khawatir karantina yang lama akan merusak performa atlet, bahkan bisa mengancam peluang Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan olahraga internasional.
Atas dasar itu, KOI mengusulkan untuk diberikan keleluasaan kepada para pemain olahraga agar diberikan keringanan karantina atau minimal menggunakan sistem bubble agar performa atlet tetap terjaga setelah kembali dari turnamen.
Menanggapi hal tersebut, baik BNPB maupun Gugus Tugas Covid-19 memberikan sinyal positif. Mereka mendukung meski secara teknis belum ada keputusan mengenai durasi waktu karantina yang ditetapkan dalam pertemuan sore ini. Karena mereka menunggu jaminan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Respon dari BNPB sangat mendukung upaya dan pemahaman yang kita hadapi. Namun secara teknis belum diputuskan berapa hari, karena kita harus mengajukan permohonan kepada pihak terkait dan saya disarankan untuk bisa mengajukan surat. ke Presiden agar agenda itu bisa dibicarakan di Ratas dalam waktu dekat sehingga mereka (BNPB) punya pegangan (jaminan),” kata Amali saat konferensi pers virtual.
Ditanya kapan akan dibawa ke Rapat Terbatas dengan Presiden RI, politisi Golkar itu belum bisa memastikan. Namun, dia yakin respon orang nomor 1 di Indonesia ini akan positif.
“Dalam waktu dekat aspirasi olahraga akan saya sampaikan dalam rapat terbatas kepada Presiden, kemudian ke Kementerian Kesehatan, dan pihak terkait,” ujarnya.
“Kita ingin secepatnya (Ratas). Jadi apa yang berkembang dalam pertemuan itu kita kumpulkan dan sampaikan dalam bentuk surat. Tentu kita tunggu tanggapannya seperti apa. Pasti Pak Presiden akan merespon dengan cepat, misalnya seperti Mandalika kemarin, bahkan informasi Perbakin karena Ketua Umum sudah bertemu langsung dengan Presiden di acara lain, responnya cepat,” kata Amali.
“(Untuk itu) saya yakin kita akan mendapat respon cepat dari Presiden,” imbuhnya.
